Berita Karanganyar Terbaru
Bak Kota Mati, Kini Malam Tahun Baru di Alun-alun Karanganyar Sepi & Sunyi, Jalan Lawu Ditutup Total
Malam pergantian tahun 2020 menuju 2021 jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di Kabupaten Karanganyar.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Malam pergantian tahun 2020 menuju 2021 jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di Kabupaten Karanganyar.
Dari pantauan TribunSolo.com, jalanan di pusat kabupaten atau pusat berkumpulnya orang tampak sepi dan lengang bak kota mati, Kamis (31/12/2020) malam.
Di antaranya di Jalan Lawu dari simpang empat Papahan menuju simpang lima Bejen yang berada di sekitar Alun-alun Bumi Intanpari.
Kawasan tersebut ditutup dari pukul 18.00 WIB oleh satuan gabungan Polisi, TNI, Satpol PP dan Dishub Karanganyar.
Baca juga: Pemandangan Tak Lazim di Solo Baru, Tahun Lalu Penuh Manusia Saat Tahun Baru, Kini Bak Kota Mati
Baca juga: Update Solo Baru Grogol : Total Ada 41 Orang Kena Rapid Test Antigen, Jelang Malam Pergantian Tahun
Menurut Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, jalan tersebut akan ditutup hingga Jumat (1/1/2021) pukul 04.00 WIB.
"Semua jalan dan area potensi keramaian akan kami tutup hingga tahun baru berakhir," katanya kepada TribunSolo.com.
Selain itu pihak Polres Karanganyar juga akan membangun markas komando di Alun-Alun Karanganyar guna memantau pos.
"Kami menyiagakan personel dari pintu Exit Tol Kebakkramat hingga Tawangmangu dan pusatnya ada di alun-alun," ungkapnya.
Dalam proses penutupan terlihat beberapa kendaraan masih berusaha menerobos portal yang dijaga ketat oleh aparat gabungan tersebut.
"Kami akan tegas terhadap kendaraan untuk tidak boleh melintas, dan akan kami arahkan menuju jalan PG Tasikmadu," tegasnya.
Selain kendaraan dilarang melintas, para pedagang kaki lima juga dilarang membuka lapak mereka selama lockdown pukul 18.00 hingga 04.00 WIB.
Hal itu yang akhirnya membuat malam tahun baru terlihat sunyi dan jauh sepi dari hari biasanya karena pandemi.
Baca juga: Pesan Menyentuh PKL di Tawangmangu : Ikhlas Lahir Batin Tutup Malam Tahun Baru, Demi Cegah Covid-19
Baca juga: Update Kondisi Solo : Pakai Toa, Petugas Bubarkan Muda-mudi yang Nongkrong di Jalan Slamet Riyadi
Pesan Menyentuh PKL Tawangmangu
Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Pujasera Bundaran HI Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar membuat pesan menyentuh.
Ya, biasanya malam tahun baru panen, kini rela tak membuka lapak mulai Kamis (31/12/2020) pukul 16.00 hingga Jumat (1/1/2021) hingga 04.00 WIB.
Mereka secara inisiatif menutup lapak dengan menuliskan kata-kata menyentuh 'Ikhlas lahir batin, mencegah Covid-19, tutup jam 16.00-04.00 WIB'.
Baca juga: Update Kondisi Solo : Pakai Toa, Petugas Bubarkan Muda-mudi yang Nongkrong di Jalan Slamet Riyadi
Baca juga: Potret Mall di Solo saat Pergantian Tahun Baru : Sepi, Toko Tutup Lebih Awal Sebelum Jam 9 Malam
Menurut Ketua Paguyuban PKL Bundaran HI Tawangmangu, Wahyudi, bahwasanya inisiatif mereka berlandaskan pada imbauan pemerintah yang melarang adanya kegiatan jual beli area tersebut selama malam tahun baru berlangsung.
"Kami mengambil keputusan ini dengan kesadaran sehingga tanpa harus dipaksa atau dirazia dulu kami sudah tutup dengan teratur," kata Wahyudi kepada TribunSolo.com.
Wahyudi menuturkan seluruh warung di Bundaran HI Tawangmangu yang berjumlah 41 secara kompak telah bersepakat untuk menutup lapak bersama.
Sebelum mengambil keputusan untuk menutup secara serentak, mereka melakukan musyawarah terlebih dahulu antar sesama mereka.
"Kami semua sudah sepakat, jadi tidak lantas di bagian sini tutup lalu membuka lapak jualan di area lainnya," ungkapnya.
Guna menjaga keamanan dan ketertiban warung, wahyudi beserta seluruh pedagang lainnya mengadakan piket ronda agar warung mereka terjaga.
Termasuk agar tak disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggungjawab.
"Semisal kita sudah inisiatif menutup lalu kita tinggal, ternyata ada yang menyalahgunakan, nanti para pedagang disini yang kena," tegasnya.
Baca juga: Jelang Malam Tahun Baru, Sosok Jenazah Ditemukan di Kamar Hotel di Colomadu, Keluarga Tolak Otopsi
Baca juga: Tak Berkutik : Malam Tahun Baru, Sejumlah Pengendara Terjaring Razia Rapid Test Antigen di Solo Baru
Adapun sistem rondanya adalah dengan setiap warung satu utusan dan nanti akan dibagi dua shift dalam berjaga.
"Kami sudah menyekat warung kami dengan rafia dan selanjutnya nanti malam kami akan patroli," jelasnya.
Dirinya berharap melalui inisiatif menutup warung ini dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke warung-warung di Bundaran HI.
"Kami berharap ini bisa menjadi strategi marketing, sebagai kelompok warung yang inisiatif menutup warung secara mandiri tanpa harus dipaksa," harapnya.
Bakal Dikarantina Setahun
Polres Karanganyar mengambil tindakan tegas untuk pelanggar yang merayakan malam tahun baru.
Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi menjelaskan, sanksi itu untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan dan terbentuknya klaster penularan Covid-19.
Pihaknya berjanji akan membubarkan kerumunan tersebut dan akan melakukan karantina bagi pelanggarnya.
"Barang siapa yang melanggar akan kami karantina selama setahun, maksudnya dari malam 31 Desember 2020 sampai dini hari 2021," kata dia saat jumpa pers di Mapolres Karanganyar, pada Kamis (31/12/2020).
Baca juga: Tak Mau Ambil Risiko, Dinas Pendidikan Sragen Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Sampai Kapan Tak Tahu
Baca juga: Lokasi Karantina Belum Siap, 3 Warga Karanganyar Positif Covid-19 Diisolasi di Asrama Haji Donohudan
Sebelumnya pihak kepolisian bersama Bupati dan jajaran Forkopimda Karanganyar telah melakukan inspeksi di sejumlah titik rawan keramaian.
Dirinya menyebut telah melakukan sidak dari Kecamatan Colomadu hingga Tawangmangu.
"Kami sudah melakukan sidak, dan sebagian besar sudah mengikuti apa yang kami imbau, sehingga kami yakin potensi kerumunan nanti malam tidak terjadi," ungkapnya.
Guna mengamankan malam tahun baru, Polres Karanganyar menerjunkan 25 personel dibantu Dinas Perhubungan 15 personel dan 5 personel dari TNI.
"Kami menyenbarkan personel di sejumlah titik strategis dari pintu Exit Tol Kemiri Kebakkramat, alun-alun, Taman Pancasila dan Tawangmangu," ujarnya.
Meskipun melarang kerumunan, pihak kepolisian Karanganyar tidak melarang tempat wisata untuk buka selama menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Bagi wisatawan yang di hotel silakan kembali menginap dan yang di area wisata silakan buka dengan kuota pengunjung sepertiga dari angka normal," imbaunya.
Merujuk Tiga Warganya
Dinas Kesehatan Karanganyar merujuk warganya yang terpapar Covid-19 isolasi di Asrama Haji Donohudan karena belum siapnya rumah karantina.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati, hingga saat ini sudah ada 3 warga Bumi Intanpari yang dikarantina di Asrama Haji Donohudan di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
"Ada 1 warga dari Tawangmangu, dan 2 dari Colomadu," katanya kepada TribunSolo.com pada Senin (28/12/2020).
Baca juga: Pesan Terakhir Dosen UNS Solo Kena Covid-19 : Terbata-bata Isi Kuliah Agama Islam, Minta Doa di Hati
Baca juga: BREAKING NEWS : UNS Solo Berduka Lagi, Dosen Fakultas Budaya Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Sebenarnya area karantina itu akan berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Karanganyar yang terletak di Kecamatan Karangpandan.
Namun hingga kini belum memungkinkan.
Pihak Dinkes Karanganyar juga akan menyiapkan 68 tempat tidur yang akan digunakan sebagai area karantina pasien Covid-19 tersebut.
Purwati menambahkan awal Januari mendatang BLK Karanganyar telah siap digunakan sebagai lokasi karantina.
"Rencananya awal Januari dan sebentar lagi akan kami lakukan simulasi," jelasnya.
Adapun warga yang telah melakukan karantina di Asrama Haji Donohudan tidak akan dipindah, karena BLK Karanganyar statusnya hanya alternatif karantina.
"Yang sudah di Asrama Haji Donohudan sudah disana saja, jangan dibuat repot untuk pindah lagi," ujarnya.
Selain itu Purwati juga memberi syarat yang berhak untuk tinggal dan dikarantina di BLK adalah warga yang positif Covid-19 dan tidak memiliki area isolasi mandiri yang layak.
"Mungkin di rumahnya ada lansia atau komorbid, sehingga dikhawatirkan terjadi penularan," tegasnya.
6 Nakes di Asrama Haji
Sebanyak 6 tenaga kesehatan (nakes) disiagakan di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Mereka bertugas merawat para pasien orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
Penanggung jawab isolasi OTG wilayah Solo Raya Sigit Armanto mengatakan satu diantara enam nakes tersebut merupakan dokter supervisor.
"Sekarang ini terdiri dari 1 dokter, 2 perawat, 1 dokter supervisor, 1 perawat supervisor, dan 1 pengemudi," kata Sigit kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/12/2020).
Baca juga: Percepat Kesembuhan, Pasien OTG Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Senam, Diputarkan Lagu Relaksasi
Baca juga: Asrama Haji Donohudan Terima 23 Pasien OTG Covid-19, Ada Usia 18-71 Tahun, Paling Banyak dari Solo
Tenaga kesehatan tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Klaten, Rumah Sakit Jiwa Solo, Rumah Sakit Jiwa Klaten, dan RSUD Dr Moewardi Solo.
"Mereka stand by setiap hari di Asrama Haji Donohudan," tutur Sigit.
Meski begitu, Sigit berharap ada penambahan sumber daya manusia nakes atau relawan yang diperbantukan di Asrama Haji Donohudan.
Itu guna mengantisipasi lonjakan pasien OTG yang dirawat. Mengingat, kasus Covid-19 Solo Raya masih belum mereda.
"Seperti itu harus melalui rapat yang dipimpin Pemerintah Provinsi," ucapnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, pintu masuk menuju kompleks Asrama Haji Donohudan dibatasi.
Ada sejumlah tenaga keamanan yang berjaga di sana.
Selain itu, ada spanduk bertulisan 'Untuk Sementara Masjid Al-Mabrur Ditutup' terpasang di pintu masuk.
Sebuah mobil ambulans juga tampak terparkir di kompleks Asrama Haji Donohudan.
Sementara untuk logistik kesehatan, seperti baju hazmat, obat-obatan, dan vitamin sudah dikirim ke Asrama Haji Donohudan.
"Sampai Januari 2021, masih aman persediaannya. Kami sudah kirim laporan terus. Jangan sampai tertunda dan kurang," kata Sigit.
Paling Banyak Warga Solo
Asrama Haji Donohudan di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali telah menerima sejumlah pasien orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
Penanggung Jawab Isolasi OTG Wilayah Solo Raya, Sigit Armunanto mengungkapkan sampai saat ini sudah ada 23 orang yang tengah menjalani isolasi di lokasi tersebut.
Mereka berasal dari wilayah Solo Raya, di antaranya Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, dan Kota Solo.
"Paling banyak berasal dari Kota Solo," ungkap Sigit kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/12/2020).
Sigit enggan menyebut secara rinci jumlah pasien dari masing-masing daerah tersebut.
Baca juga: Update Proyek Jalan Tol Solo-Jogja : Dua Minggu Lagi, Warga 6 Desa di Klaten Bakal Terima Ganti Rugi
Baca juga: Update Covid-19 Klaten : Ada Tambahan 51 Kasus Positif di Tengah Pilkada 2020, Tapi 53 Pasien Sembuh
"Tujuan kami supaya mereka yang menjalani isolasi mandiri ini bisa segera sembuh," ucapnya.
Gelombang pertama OTG yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali dimulai pada Selasa (8/12/2020).
"Harapan kami, tanggal 18 Desember 2020, mereka bisa pulang. Artinya, tidak ada gejala dan sembuh," tutur Sigit.
Sigit mengungkapkan pasien OTG yang dirawat di Asrama Haji Donohudan Boyolali berasal dari berbagai rentang usia.
"Ada yang 71 tahun. Yang paling muda ada umur 18 tahun," ungkapnya.
Kapasitas 872 Pasien
Asrama Haji Donohudan bakal disulap menjadi tempat karantina pasien covid-19.
Sedianya, Asrama Haji Donohudan bakal difungsikan Pemprov Jawa Tengah sebagai tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala (Asimtomatik).
Kepala Unit Pengelola Asrama Haji Donohudan, Bambang Sumanto membenarkan hal tersebut.
"Betul (Asrama Haji Donohudan akan jadi rumah karantina)," katanya singkat saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (6/12/2020).
Baca juga: Terseret Arus Bengawan Solo, Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam, Ini Kronologinya
Baca juga: Beredar Pesan WA Berantai 6 Pedoman Bagi Pemudik yang Mau ke Solo, Benar atau Hoax? Ini Faktanya
Baca juga: Catatan Bawaslu Solo Selama Masa Kampanye, Gibran-Teguh dan Bajo Pernah Lakukan Pelanggaran?
Baca juga: Antisipasi Kecurangan Jelang Pilkada Solo 2020, Bawaslu Gencarkan Patroli di Masa Tenang
Bahkan belum lama ini, kata Bambang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo telah mengecek kesiapannya di Asrama Haji Donohudan.
Disebutkan oleh Bambang jika Asrama Haji Donohudan menyediakan 246 kamar dengan kapasitas 872 pasien.
"Ada Kamar 246, daya tampung seusia arahan kemarin. Bisa menampung 872 dengan catatan VIP perkamar 2 orang, yang reguler bisa 4 orang," paparnya.

Nantinya, Asrama Haji Donohudan digunakan untuk menampung pasien covid-19 se Solo Raya.
Untuk teknisnya sendiri, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Srondol Kota Semarang.
Mengingat disana menjadi tempat isolasi pasien covid-19 dengan kondisi kesehatan yang serupa.
Ia menambahkan jika saat ini pihaknya memasuki tahapan sosialisasi pada pejabat desa setempat.
"Kita posisinya menyiapkan tempat, insyaallah lancar," aku dia.
"Kita selaku mendukung program pemerintah, mengingat kondisinya sedang seperti ini," pungkasnya. (*)