Berita Klaten Terbaru
Misteri Apa di Karanganom Klaten : Sudah 14 Sumur Ambles Beruntun,Tapi Belum Terpecahkan Penyebabnya
BPBD telah mengirimkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG yang berada di Bandung.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Saat ini warga sudah mengurug sumur ambles tersebut dengan tanah.
"Itu dilakukan warga secara swadaya," papar dia.
Haris mengatakan, dampak dari amblesnya sumur itu, warga menjadi kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Ia mengatakan, jika kejadian sumur ambles itu di Klaten baru pertama kali terjadi.
Baca juga: Kronologi Amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya
"Untuk sementara warga mendapatkan air dari tetangganya," katanya.
Ia pun mengimbau warga untuk tetap waspada selama masuknya musim penghujan di Klaten.
Musim penghujan ini akan diprediksi berakhir hingga Maret 2021.
Kerjasama dengan Asing
Pemkab Sragen melalui Perusahaan Minum Air Daerah (PDAM) Tirto Negoro menargetkan 19 kecamatan teraliri air bersih.
Guna merealisasikan hal itu, Pemkab Sragen menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia air minum asal Belanda PT Oasen VN.
"Kami sudah bekerja sama dengan PT Oasen VN sejak 2017 kemarin," tutur Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada TribunSolo.com, Sabtu (13/2/2021).
Pada tahun lalu, pihaknya mendapat bantuan berupa hibah jaringan pipa untuk di Kecamatan Jenar.
"Kalau dirupiahkan nilai jaringan pipanya sebesar Rp 850 juta," ucapnya.
• Total 59 Rumah yang Kebanjiran di Sragen, Mulai dari Miri, Karangmalang hingga Kalijambe
• Warga Sebut Banjir di Jalan Solo-Purwodadi Sragen Karena Drainase: Sudah Jadi Langganan Banjir
Sementara untuk tahun ini, pipanisasi dari Jenar sampai di Kecamatan Tangen.
"PT Oasen menghibahkan jaringan pipa ke Jenar senilai 1.500 euro atau setara Rp 2,5 miliar," jelas dia.
