Update Gunung Merapi
Warga Klaten di Lereng Gunung Masih Pilih Tetap Tinggal di Rumah, Meski Merapi Muntahkan Lava Pijar
Gunung Merapi kembali erupsi muntahkan awan panas dan lava pijar, Selasa (2/3/2021).
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Mardon Widiyanto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat, Selasa (2/3/2021).
Terjadi guguran lava pijar dan awan panas terjadi sebanyak 17 kali selama 6 jam dengan jarak luncur hingga 1.300 kilometer.
Meski begitu, warga sekitar lereng Gunung Merapi masih kekeh tinggal di rumah mereka.
Salah satunya warga KRB III di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Kepala Desa Balerante, Sukono mengatakan warganya masih nyaman tinggal di rumah meski bahaya Gunung Merapi masih terus mengintai.
Baca juga: Belum Juga Berhenti, Guguran Lava Pijar Merapi Masih Saja Terjadi, Begini Pantauan Petugas BPPTKG
Baca juga: Selama 6 Jam, Merapi Muntahkan Awan Panas 17 Kali, Jarak Luncur hingga 1.300 Meter ke Barat Daya
"Masyarakat masih nyaman di tempatnya. Di rumah tinggalnya. Tempat evakuasi sementara saat ini dalam kondisi kosong," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
Ada sebanyak 160 kepala keluarga atau 500-an jiwa saat ini tinggal di rumah mereka yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III.
Sukono mengungkapkan saat erupsi Gunung Merapi, puncak gunung tertutup kabut cukup tebal.
Warga juga tidak merasakan gempa akibat erupsi Gunung Merapi.
"Kemarin tidak begitu kelihatan karena tertutup kabut. Saya cuma dengar dari rekan-rekan, merapi mengeluarkan lava pijarnya," ungkap dia.
Saat ini, warga Balerante masih dilarang beraktivitas dan memasuki kawasan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sukono menyampaikan apabila ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, penjemputan akan segera dilakukan.
"Itu diperuntukan bagi kelompok rentan," ujarnya.
Erupsi Merapi Lagi