Berita Boyolali Terbaru
Merapi Semburkan Awan Panas Kemarin Sore, Begini Kondisi Masyarakat Cepogo Boyolali
Merapi terpantau semburkan awan panas pada Selasa (13/4/2021) kemarin. Sementara, arah angin saat semburan awan panas tersebut ke timur laut.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Merapi terpantau semburkan awan panas pada Selasa (13/4/2021) kemarin.
Sementara, arah angin saat semburan awan panas tersebut ke timur laut.
Warga di wilayah Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali tetap beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Seusai Sahur Puasa, Warga Balerante Klaten Lihat Merapi Semburkan Awan Panas: Mereka Tetap Tenang
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas, Warga Desa Balerante Belum Diungsikan, Ini Alasannya
Camat Cepogo Tubinu mengatakan, di wilayahnya tidak turun hujan abu.
"Mendengar informasi tersebut, saya cek ke lokasi dan kondisinya aman, tidak ada hujan abu yang turun di wilayah kami," ucap Tubinu, kepada TribunSolo.com, Selasa (13/4/2021).
Tubinu mengatakan, masyarakat Cepogo di sekitar Merapi beraktivitas seperti biasa.
Meskipun begitu, Tubinu tetap menghimbau kepada masyarakat tetap waspada terhadap status Merapi masih siaga.
"Himbauan kepada warga seperti desa Wonodoyo, Jombong, Gedangan, tetap waspada terhadap status Merapi saat ini," imbaunya.
Baca juga: Bukan Klaten, Muntahan Guguran Lava dan Awan Panas Gunung Merapi ke Arah Sleman dan Magelang
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, awan panas guguran Merapi terjadi pukul 17.10 WIB.
Tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 milimeter dan durasi 131 detik.
Kemudian jarak luncur dari guguran tersebut sekitar 1400 meter ke arah barat daya serta angin bertiup ke timur laut.
Sebelumnya, warga Klaten juga melihat saat merapi meluncurkan awan panas.
Warga Deles, Desa Siderejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten sempat melihat kabut tebal dan mendengar suara gemuruh sebelum Gunung Merapi menyemburkan awan panas.
Tokoh warga Deles, Sukiman mengatakan, tanda-tanda Gunung Merapi akan menyemburkan awan panas dirasakan warga sekitar.
Mereka melihat ada kabut tebal dan suara gemuruh.
Baca juga: Merapi Kembali Semburkan Awan Panas, Warga Boyolali Beraktivitas Biasa: Masih Berkebun
Kemudian meminta para penambang yang ada di Kali Woro untuk berhenti dan meninggalkan lokasi.
Sukiman mengatakan, semburan lahar tersebut terlihat mengarah ke timur.
Baca juga: Gunung Merapi Tiga Kali Semburkan Awan Panas, Warga di Balerante Klaten Diminta Mulai Waspada
Baca juga: Jangan Lengah, Warga Klaten Diminta Awasi Merapi 24 Jam via Ronda Malam, Antisipasi Tiba-tiba Erupsi
"Merapi kembali semburkan awan panas sekitar pukul 15.00 WIB, terlihat abu terbang ke arah timur, " ungkap Sukiman kepada TribunSolo.com, Kamis (1/4/2021).
Meskipun begitu, Sukiman mengatakan, belum mengetahui apakah hujan abu akan mengguyur wilayahnya atau tidak.
Namun, ia memastikan abu vulkanik tersebut, tersebar tipis.
"Masyarakat di sini, masih tetap beraktivitas seperti biasa, kini mereka berada di tempat yang terang," ujar Sukiman.
Dia mengatakan, lahar hujan juga tampak di Desa Siderejo, Kecamatan Kemalang.
Baca juga: Selama 6 Jam, Merapi Muntahkan Awan Panas 17 Kali, Jarak Luncur hingga 1.300 Meter ke Barat Daya
Dia menghimbau kepada masyarakat yang berada di dekat lokasi penambangan tetap waspada.
"Warga yang berada di sekitaran bantaran sungai dekat gunung merapi untuk tetap meningkatkan kewaspadaan," himbaunya.
"Kami minta mereka pulang lebih dulu agar terhindar dari semburan lahar," pungkasnya.
Sebelumnya juga terjadi semburan awan panas Gunung Merapi, semburan awan panas pada Selasa (30/3/2021) pukul 07.06 WIB.
Anggota Jaringan Informasi Lingkar Merapi (Jalin Merapi) Mujianto mengatakan, benar gunung merapi mengeluarkan awan panas pagi ini.
Namun, hal tersebut tidak membuat warga lantas panik.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas, Warga Desa Balerante Belum Diungsikan, Ini Alasannya
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Merapi : Sempat Landai, Pagi Ini Muntahkan Guguran Awan Panas Beberapa Kali
Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, ada yang bertani dan berkebun.
"Tadi pagi, Merapi luncurkan guguran awan panas, meski begitu aktivitas warga masih seperti biasa," ucap Muji kepada TribunSolo.com, Selasa (30/3/2021).
Saat Merapi menyemburkan awan panas, angin bertiup ke arah utara.
Jadi abu vulkanik kemungkinan mengarah ke wilayah Kecamatan Selo, Boyolali.
"Tapi Kami belum mendapat laporan masuk terkait turunnya hujan abu di sana, karena angin cenderung tenang," ujar Muji.
Baca juga: Belum Juga Berhenti, Guguran Lava Pijar Merapi Masih Saja Terjadi, Begini Pantauan Petugas BPPTKG
Kemudian, Muji menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap status Merapi.
Mengingat Merapi berstatus siaga sejak Kamis (5/11/2020) lalu.
"Selalu waspada, berkaitkan awan panas, maupun turunnya hujan abu, tetap pakai masker, menggunakan helm standar saat berkendara," imbaunya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terjadi awan panas guguran Merapi pada Selasa (30/3/2021) pukul 07.06 WIB.
Dalam catatan seismogram, guguran awan panas tersebut memiliki amplitudo 60 milimeter dengan durasi 135 detik.
Guguran awan panas tersebut juga miliki jarak luncur sekitar 1500 meter ke arah barat daya dan angin bertiup ke arah utara.
Sebelumnya, Merapi sudah beberapa kali mengeluarkan awan panas, meningkatnya aktivitas Gunung Merapi membuat warga di sekitar lereng meningkatkan kewaspadaan diri.
Hal itu diungkapkan oleh Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten Jainu, kepada TribunSolo.com pada Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Bukan Klaten, Muntahan Guguran Lava dan Awan Panas Gunung Merapi ke Arah Sleman dan Magelang
"Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan segala kemungkinan buruk yang ada," katanya.
Adapun untuk relokasi warga, Jainu mengungkapkan bahwa tindakan itu masih belum perlu dilakukan.
"Kami belum mengungsikan warga karena laporan hingga hari ini, awan panas mengarah ke barat daya," jelasnya.
Sebelumnya dilaporkan dari akun Twitter @BPPTKG menyebutkan bahwa pada pukul 04.30 WIB dan 04.41 WIB tercatat Gunung Merapi mengeluarkan awan panas.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaira menjelaskan, rentetan erupsi awan panas tersebut telah terjadi sejak Senin (4/1/2021) lalu.
"Sudah terjadi hampir tiga bulan dengan ditandai guguran lava dan awan panas," katanya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan selalu dalam kondisi siap bila ada instruksi dari pemerintah daerah setempat.
"Ikuti rekomendasi yang kami berikan dan taati petunjuk dari kami," imbaunya.
Selain itu dirinya meminta masyarakat agar memantau semua media sosial BPPTKG karena semua informasi mengenai Gunung Merapi. (*)