Berita Klaten Terbaru
Perantau Klaten Diizinkan Pulang Sebelum Tanggal Ini, Asal Bawa Bukti Surat Negatif Covid-19
Perantau yang hendak pulang ke Klaten diizinkan sebelum tanggal 6- 7 Mei 2021 mendatang.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Perantau yang hendak pulang ke Klaten diizinkan sebelum tanggal 6- 7 Mei 2021 mendatang.
Namun, mereka harus melengkapi persyaratan masuk ke Klaten.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Klaten Sudiyarsono mengatakan, ketika perantau masuk ke Klaten, petugas akan melakukan pemeriksaan di terminal.
Baca juga: Antisipasi Pemudik Curi Start, Polres Sragen Dirikan Posko Penyekatan di 3 Titik, Ini Lokasinya
Baca juga: Fix! 5 Lokasi Penyekatan Pemudik dan 1 Tempat Razia Tes Swab Antigen, Selama Mudik Lebaran di Solo
"Nanti yang masuk terminal akan dicek apakah sudah punya surat tugas atau surat kesehatan negatif Covid-19 atau tidak," ungkap Sudiyarsono, Selasa (20/4/2021).
Walaupun sudah memiliki surat negatif corona, perantau tersebut harus isolasi mandiri (isoman) terlebih dahulu di rumahnya, sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, pihaknya akan melakukan pantauan di 6 titik wilayah Klaten.
Keenam titik pemantauan tersebut berada di stasiun, terminal serta perbatasan-perbatasan di Kabupaten Klaten. Tersebar di Delanggu hingga Prambanan.
Baca juga: Yakin Nekat Mudik ke Sukoharjo? Petugas Gelar Penyekatan & Masukkan Pemudik ke Asrama Haji Donohudan
Dalam pemantauan akan dibantu 50 personel dari Dishub Klaten, TNI, Polri dan Satpol PP.
"Posko ini dimulai tanggal 6-17 Mei 2021" kata dia.
Namun, khusus Prambanan difungsikan lebih awal pada tanggal 1-5.
Penyekatan di Prambanan
Terpisah, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, nantinya penyekatan di wilayah perbatasan akan dilakukan H-7 lebaran.
"Terutama nanti di Prambanan," jelasnya, Selasa (20/4/2021).
"Bagi masyarakat klaten yang kerja di Jogja tidak dilakukan penyekatan, begitu sebaliknya," ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mengunjungi Klaten.
Baca juga: Yakin Nekat Mudik ke Sukoharjo? Petugas Gelar Penyekatan & Masukkan Pemudik ke Asrama Haji Donohudan
Untuk Klaten, penyekatan nantinya akan difokuskan untuk pelat di luar Solo dan Jogja.
Bila ada pengendara yang tidak bisa diimbau dengan baik akan diberikan perintah tegas.
"Jika ada yang masih nekat, kita putar balikan arah secara paksa," tegasnya.
Polres Sragen Lakukan Penyekatan
Kepolisian Resor (Polres) Sragen menggelar operasi yustisi larangan mudik lebaran di Jalan Solo-Ngawi, tepatnya di unit pelayanan jembatan, Kecamatan Sambungmacan, Sragen pada Selasa (20/4/2021) pukul 14.00 WIB.
Wakapolres Sragen, Kompol Kelik Bhudi Antara menjelaskan, operasi yustisi ini adalah kegiatan penyekatan di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Penyekatan ini dilakukan untuk mengantisipasi pengendara yang mudik lebih awal," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Niat Warga Bandung Cari Kerabat Hilang, Lewat Sukoharjo Malah Terjaring Operasi Antisipasi Mudik
Baca juga: Ada Larangan Mudik 2021, Bus Solo Trans Tetap Beroperasi Layani Masyarakat 6-17 Mei 2021 Nanti
Kompol KBA, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa penyekatan ini sebagai antisipasi dan pencegahan bertambahnya kasus Covid-19 di Bumi Sukowati.
"Setiap kali mudik atau libur panjang, jumlah kasus Covid-19 pasti meningkat," tuturnya.
Adapun yang jadi prioritas pada penyekatan hari ini ialah kendaraan berpelat nomor dari luar Jawa Tengah.
"Terutama kendaraan keluarga yang datang dari arah Jawa Timur," katanya.
Baca juga: Puluhan Pemudik Dilakukan Tes GeNose di Terminal Tirtonadi Solo, Begini Hasilnya
Jajarannya pun akan melaksanakan rapid test antigen secara acara kepada kendaraan yang berpelat luar Jawa Tengah.
"Kami sudah siagakan petugas untuk melakukan rapid test antigen. Kalau ternyata hasilnya reaktif atau positif maka akan kami imbau untuk putar balik," katanya.
Sementara itu, kendaraan berpelat nomor Jawa Tengah tidak akan diperiksa.
Sukoharjo Juga Gelar Penyekatan
Polres Sukoharjo melakukan Operasi Keselamatan Candi 2021 di wilayah Kartasura, Senin (19/4/2021) sore.
Kegiatan ini digelar sejak 12 April 2021 ini.
Kabag Ops Polres Sukoharjo, Kompol Agus Pamungkas mengatakan, mereka melakukan antisipasi warga yang mudik lebih awal di wilayah Sukoharjo.
Baca juga: Akui Tak Bisa Putar Balikkan Pemudik, Pemkot Solo Pilih Siapkan Kamar Isolasi Covid-19, Siapkah?
Baca juga: Aktivitas di Bandara Adi Soemarmo Solo Masih Normal, Penumpang yang Mudik atau Bukan Sulit Dibedakan
Operasi ini digelar bersama Kodim Sukoharjo, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Satpol PP.
Apabila ada kendaraan dari luar kota akan dilakukan pemeriksaan.
"Kami siapkan Rapid Antigen Juga," papar Kompol Agus, Senin (19/4/2021).
Kegiatan ini selain untuk melakukan antisipasi pemudik juga sosialisasi pada masyarakat agar tidak mudik.
Nantinya, empat titik penjagaan dilakukan di Kartasura sebagai pintu masuk ke Solo, Mojolaban pintu masuk dari Jawa Timur, Nguter pintu masuk ke Wonogiri dan Watukelir Weru perbatasan Jogjakarta.
Baca juga: Puluhan Pemudik Dilakukan Tes GeNose di Terminal Tirtonadi Solo, Begini Hasilnya
"Jadi kami antisipasi dengan kegiatan sosialisasi dan pengecekan arus lalu lintas sebelum larangan mudik 2021," jelasnya.
Dalam operasi ini, pengendara dari luar kota wajib menunjukkan hasil swab negatif.
Bila tidak memiliki hasil swab, wajib lalukan swab antigen di lokasi titik penjagaan.
"Dari hasil swab antigen menunjukan negatif, pengemudi bisa lanjut, tapi kalau hasilnya positif akan kami lakukan tindakan lanjutan dan dikoordinasi ke Satgas Covid-19," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi Mudik, Perbatasan di Solo dan Sukoharjo Bakal Dijaga Ketat
Tak hanya sistem penyekatan di titik perbatasan, Kasat Lantas AKP Heldan Paramoda Wardhana mengatakan, pihaknya akan lakukan koordinasi dan antisipasi di tingkat desa.
"Kita akan kordinasi serta pengefektifan Satgas Covid-19 di desa dan kecamatan untuk memantau pemudik yang nekat dan lolos penyekatan," Ungkap Kasat Lantas AKP Heldan Paramoda Wardhana, saat di temui TribunSolo.com pada Senin (19/7/2021).
Selain itu, Operasi Ketupat Candi 2021 akan dimulai pada 6-17 Mei 2021, Polres Sukoharjo bakal dirikan pos pemantuan.
"Nantinya akan ada pos pemantuan juga, sebelum itu aksi sosialisasi kita lakukan untuk menciptakan kondisi aman nyaman di tengah pandemi corona," ungkapnya.
BST Tetap Beroperasi
Bus Solo Trans (BST) dan angkutan penumpang (feeder) di Solo tetap diperbolehkan beroperasi pada 6-17 Mei 2021, walaupun ada aturan larangan mudik.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Hari Prihatno mengatakan, BST tetap diizinkan beroperasi selama lebaran nanti.
Sebab, itu untuk memberikan pelayanan ke masyarakat khususnya yang ada di kawasan Solo dan sekitarnya.
Baca juga: Pajero Sport yang Dikemudikan Perangkat Desa Seruduk Truk dan 6 Sepeda Motor di Tuban Diduga Ngantuk
Baca juga: Nelangsa, Penjual Tiket AKAP di Terminal Tirtonadi Solo Harus Libur, Ada Aturan Larangan Mudik
"bus berjarak dekat juga boleh beroperasi," papar Hari, Senin (19/4/2021).
Sementara itu, berkaitan aturan mudik dan lainnya dishub Solo masih melakukan koordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait.
Menurut dia, selama perjalanan mudik masih di wilayah aglomerasi diizinkan sesui apa yang sudah disebutkan pusat.
“Kalau BST iya tetap beroperasi untuk kebutuhan masyarakat ,” tanbahnya.
Baca juga: Organda Solo Minta Pemerintah Menangguhkan Aturan Larangan Mudik : Kalau Tidak, Beri Stimulan
Sementara itu, untuk penyekatan di Solo, akan dilakukan di daerah perbatasan provinsi.
Namun, untuk pelaksanaan penyekatan ini belum diketahui kapan pelaksanaannya.
“Kami (Dishub) masih koordinasikan bersama pihak lantas, Satpol PP kemungkinan ya mulai nya tanggal 6 itu untuk mengantisipasi pemudik liar,” tandasnya.
Siapkan Kamar Isolasi
Pemkot Solo akui tak berwenang memutar balikkan pemudik yang nekat pulang kampung saat Lebaran.
Namun lebih memilih menyiapkan ruang isolasi di sejumlah tempat karantina.
Sekda sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, Pemkot tengah melakukan persiapan untuk antisipasi pemudik yang nekat.
“Kami menyiapkan ruang isolasi bagi mereka yang positif,” kata kepada TribunSolo.com, Senin (19/4/2021).
Dia merinci, ruag isolasi yang disertai kamar karantina disipakan mulai dari Tekhno Park, hotel, dan Asrama Haji Donohudan di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Di Solo, Ini Alasan Anjing Tidak Disembelih Tapi Dipukul Sebelum Jadi Sate : Bisa Mengubah Rasa
Baca juga: Wapadai Pemudik Curi Start, Stasiun Solo Balapan Perketat Prokes, Penjualan Tiket Maksimal 5 Mei
“Yang penting sebelum tanggal 6 Mei mendatan, mungkin dari tanggal 1-5 Mei regulasi ini sudah ditetapkan,” tambahnya.
Disamping itu ia sampaikan pihak Satgas tengah berkoordinasi dengan pihak provinsi untuk penyekatan di beberapa titik wilayah perbatasan.
“Untuk pemutar balikan kendaraan itu kan di kawasan atau ranah provinsi bukan di kawasan lokal,” jelasnya.
“Kita juga tidak berwenang untuk memutar balik kendaraan kalau sudah di kota kami tidak bisa membatasi,” akunya.
Pihak satgas mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak polisi untuk regulasi kebijakan kedepan.
“Ya pokonya kami juga akan perketat, jika ada kendaraan yang masuk Solo kita akan ada regulasi dan SOP,” terang dia.
Perbolehkan Mudik
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memperbolehkan mudik lokal kawasan Solo Raya.
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu tidak mempermasalahkan jika mudik lokal Solo Raya, misalnya dari Karanganyar atau Sukoharjo ke Solo dan sebagainya.
Meskipun sebenarnya Gibran tidak menyarankan mudik walaupun hanya lolal.
"Sebenarnya, (mudik) tidak diperbolehkan. Saya menyarankan jangan mudik, mudik lokal boleh," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Ditanya Apakah Solo akan Ikut Sukoharjo Larang Penjualan Kuliner Anjing, Gibran : Nanti, Dikaji Dulu
Baca juga: Bagai Tersambar Petir, Sang Anak Pecahkan Meja Ketahui Ada Oknum Polisi di Rumah Ibunya Malam Hari
"Kalau terpaksa (mudik) ke Solo harus bawa surat hasil tes swab PCR," tambahnya.
Itu supaya keluarga yang dijenguk para pemudik tidak tertular dan bisa menekan laju penularan Covid-19.
"Pastikan ayah, ibu, kakek, dan nenek yang dijenguk tidak tertular apa-apa," ucap Gibran.
"Makanya ini vaksinasi lansia terus kita kebut, biar bisa aman, misalnya kalau keluarga yang dari Jakarta datang. Biar tidak terpapar," tambahnya.
Gibran mengatakan lokasi karantina pemudik selama masa mudik lebaran akan disiapkan Pemerintah Kota Solo.
"Karantina itu untuk warga pendatang yang positif Covid-19. Sekali lagi, saya menyarankan tidak mudik, mudik lokal tidak apa-apa," kata dia.
Minggu Lalu Larang Mudik
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melarang mudik lebaran Idul Fitri 2021.
Larangan itu untuk mendukung keputusan pemerintah pusat yang secara resmi mengumumkan larangan mudik melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
“Ya kita mendukung pemerintah untuk melarang mudik di tahun ini, kota Solo juga akan menegakan dan menekankan warga nya untuk tidak mudik,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Minggu (28/3/2021).
“Kita larang pemudik entah dari atau mau ke Solo, karena kita tidak tahu kondisi dan keadaan kesehatannya seperti apa,” tegasnya
Larangan mudik, sambung Gibran, dikeluarkan untuk menekan laju penularan Covid-19 di wilayah Kota Solo.
Baca juga: Turis Bebas Masuk Indonesia, Tapi Mudik Lebaran Tegas Dilarang, Ini Alasan Luhut Binsar Pandjaitan
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Bikin Organda Karanganyar Galau : Konsolidasi dengan Pusat, Kirim Nota Protes
Terlebih, Solo saat ini sudah memasuki Zona Hijau Covid-19.
“Gini lho, Solo kan sudah Zona Hijau Zona Merah nya sudah hijau. Vaksin sudah dikebut, kurvanya melandai, rumah sakit yang mulai kosong saya tidak ingin dari Nol lagi,” ujar Gibran.
Gibran tak memungkiri dirinya mendapatkan banyak protes karena kebijakan yang akan dikeluarkan.
“Saya tahu warga banyak yang protes, tapi saya mohon (mungkin) tahun ini dulu untuk menahan mudik dulu dan saya tekankan juga untuk para PNS harus patuh,” ucap dia.
“Nanti saya akan segera berikan surat edaran kebijakannya, mendekati puasa saya bikin detail,” tambahnya. (*)