Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Nekat Mudik Lebaran ke Sragen? Positif Covid-19 Dijebloskan ke Technopark, Biaya Ditanggung Sendiri

Pemudik yang masuk ke Kabupaten Sragen akan dipantau secara ketat oleh Polres Sragen dan Pemkab Sragen.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jateng /Mahfira Putri Maulani
ILUSTRASI : Tim tenaga medis ketika melakukan swab test Covid-19 di Technopark Ganesha Sukowati Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemudik yang masuk ke Kabupaten Sragen akan dipantau secara ketat oleh Polres Sragen dan Pemkab Sragen.

Hal itu dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Bumi Sukowati.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan, jajarannya akan berkoordinasi dengan ketua rt, lurah, dan kepala desa untuk memantau pemudik yang masuk ke desa.

"Kami koordinasi dengan perangkat desa karena mereka yang punya informasi tentang pemudik yang masuk ke wilayahnya," katanya kepada TribunSolo.com pada Senin (26/4/2021).

Bila ada pemudik yang datang, petugas akan mengecek apakah mereka sudah divaksin dan punya surat rapid test antigen dari daerah asal.

Baca juga: Anies Baswedan ke Sragen & Ada Poster Capres 2024,Pengamat UNS : Tembakan Pembuka di Kandang Banteng

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Santri Boleh Mudik, Ketua PCNU Sragen : Kami Ikut Saja, Tetap Taati Prokes

"Tentunya kalau sudah divaksin punya kartu tanda telah divaksin. Kalau belum divaksin, pemudik harus menunjukkan surat hasil rapid test antigen," jelasnya.

Ardi menegaskan bila pemudik tidak dapat menunjukkan dua hal itu maka akan dilakukan tes swab di tempat.

"Kami akan swab mereka. Jika ternyata hasilnya positif, pemudik akan dikarantina di Technopark Sragen," paparnya.

Namun biaya selama menjalani karantina di Technopark, katanya, sepenuhnya ditanggung pemudik.

"Biaya ditanggung sendiri supaya pemudik ada rasa jera," imbuhnya.

Jalur Tikus

Pemerintah melarang mudik lebaran pada tahun ini mulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021.

Adanya larangan tersebut membuat masyarakat memilih untuk mudik lebih awal.

Masyarakat yang mudik lebih awal coba memanfaatkan jalur-jalur tikus agar tidak melewati pos penyekatan.

Untuk Kabupaten Sragen yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pun terdapat jalur-jalur tikus yang bisa dilewati pemudik.

"Oleh karenanya kami sudah instruksikan ke setiap Polsek untuk patroli mencegah pemudik yang lewat jalur tikus," kata Wakapolres Sragen, Kompol Kelik Bhudi Antara, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Mudik: Kalau Tidak Dilarang, Covid-19 Bisa 140 Ribu per Hari

Baca juga: Pemkab Sragen Tak Larang Kuliner Daging Anjing: Tidak Banyak yang Jual, Perda Juga Tak Ada

Ia mengatakan, tidak akan mendirikan posko penyekatan di jalur-jalur tikus.

"Tidak ada posko penyekatan, nanti Polsek akan patroli secara periodik," terangnya.

Tidak hanya perbatasan dengan Ngawi, untuk perbatasan seperti Boyolali maupun Grobogan juga ada jalur-jalur tikus.

"Polsek yang ada di Gemolong dan Sumberlawang juga akan patroli. Sifatnya hanya untuk mengimbangi tiga posko penyekatan yang sudah kami dirikan," jelasnya.

Titik Penyekatan

Pemerintah melarang mudik lebaran tahun ini mulai 6-17 Mei. 

Guna mengantisipasi masyarakat yang mudik lebih awal, Polres Sragen bakal mendirikan pos penyekatan di tiga titik. 

Tiga titik itu yakni di perbatasan Sragen-Ngawi, exit tol Pungkruk, dan di rest area 519B Masaran, Sragen. 

Baca juga: Niat Warga Bandung Cari Kerabat Hilang, Lewat Sukoharjo Malah Terjaring Operasi Antisipasi Mudik

Baca juga: Ada Larangan Mudik 2021, Bus Solo Trans Tetap Beroperasi Layani Masyarakat 6-17 Mei 2021 Nanti

"Kami akan dirikan tiga pos penyekatan di titik-titik tersebut," kata Wakapolres Sragen, Kompol Kelik Bhudi Antara di sela-sela operasi penyekatan, Selasa (20/4/2021). 

Ke depannya, kendaraan yang berpelat nomor dari luar Jawa Tengah akan jadi target pemeriksaan dan rapid test antigen secara acak. 

"Prioritasnya kendaraan berpelat nomor dari luar Jawa Tengah yang melintas di titik itu," paparnya. 

Apabila ditemukan pengedara yang rapid test antigennya reaktif atau positif maka akan diminta untuk putar balik. 

"Akan kami suruh putar balik," tegasnya. 

Baca juga: Pajero Sport yang Dikemudikan Perangkat Desa Seruduk Truk dan 6 Sepeda Motor di Tuban Diduga Ngantuk

Kala ditanya soal pos di pintu keluar tol Sambungmacan, katanya, hingga kini pintuk keluar tol tersebut belum beroperasi. 

"Sebenarnya kami akan mendirikan pos penyekatan di sana tapi karena belum dibuka sehingga kami buat di sini (jembatan timbang)," terangnya. 

Jumlah personel yang disiapkan di ketiga posko penyekatan tersebut ada 23 orang.

Terjaring Operasi Penyekatan

Sejumlah pengendara mobil berpelat nomor dari luar Jawa Tengah terjaring dalam operasi penyekatan yang digelar Polres Sragen di Jalan Solo-Ngawi, tepatnya di unit jembatan timbang, Kecamatan Sambungmacan, Sragen pada Selasa (20/4/2021).

Mobil-mobil yang terjaring dalam razia disemprot disinfeksi oleh petugas kepolisian. 

Lantas, ada beberapa penumpang yang diminta turun dari mobil untuk menjalani rapid test antigen yang telah disiapkan di lokasi. 

Baca juga: Razia Knalpot Brong di Jalan Dr Rajiman, 5 Sepeda Motor Diamankan Tim Polresta Solo

Baca juga: Razia Jelang Ramadan 2021, 6 Pasangan Tertangkap Ngamar di Hotel Melati Sukoharjo, Kena Sanksi Ini

Seorang penumpang asal Ngawi, Jawa Timur, Wijanarko mengaku kaget kala diminta untuk rapid test antigen. 

"Saya kira tadi ada apa kok disuruh menepi, ternyata ada penyekatan dan kena tes swab," tuturnya, Selasa (20/4/2021). 

Usai menjalani rapid test antigen, lanjutnya, ia mengaku geli-geli saat hidungnya dimasukkan semacam stik. 

Baca juga: Kondisi Terkini Lalu Lintas di Klaten saat Libur Panjang, Ramai Lancar Tak Ada Razia Kendaraan

"Rasanya geli tadi waktu diswab oleh petugas," katanya. 

Hasil rapid test antigen pun bisa langsung diketahui. 

"Enggak lama tadi hasilnya keluar, hasil tes swab saya negatif," jelasnya. 

Ia menambahkan, tujuannya pergi ke Sragen untuk memeriksakan kandungan sang istri. 

"Mau ngecek kandungan istri ke rumah sakit di Sragen," kata dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved