Berita Sragen Terbaru
Cek Perbatasan Jateng-Jatim, Kakorlantas ke Sragen : Pemudik Positif Covid-19 Langsung Dibawa ke RS
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono meninjau wilayah jalur Jawa Tengah-Jawa Timur, Rabu (28/4/2021).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono meninjau wilayah jalur Jawa Tengah-Jawa Timur, Rabu (28/4/2021).
Elite Polri itu tampak mengecek kesiapan pos pengamanan jelang Lebaran di exit tol Solo-Ngawi di Pungkruk, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kedatangan Kakorlantas didampingi Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi serta Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Syafirudin
Dia menyampaikan bahwa penyekatan lalu lintas akan dimulai pada 6 Mei sampai 17 Mei 2021.
"Penyekatan lalu lintas baru efektif berlaku mulai tanggal itu," paparnya.
Baca juga: Meski di Sragen Ada Penyekatan, Pemudik Nekat Incar Jalur Tikus, Ini yang Bakal Dilakukan Polisi
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Nasib Perusahaan Otobus Makin Terpuruk, Masih Pertimbangkan Jalankan Armada
Menurutnya, pada tanggal tersebut sejalan dengan operasi ketupat 2021 yang diselenggarakan oleh polisi.
"Pada 6-17 Mei bebarengan dengan operasi ketupat 2021," katanya.
Dijelaskannya, sejak 22 April hingga 5 Mei 2021 belum dilakukan penyekatan namun kegiatan operasi rutin yang ditingkatkan.
"Sejak Kamis (22/4/2021) kemarin hanyalah pengetatan sesuai dengan anjuran dari pemerintah," katanya.
Dalam pelaksanaannya nanti, ia mengimbau untuk seluruh polisi untuk mengedepankan tindak persuasif dan humanis.
"Tidak ada arogansi saat melaksanakan Operasi Ketupat 2021," ujar dia.
Irjen Pol Istiono menyebut, personel polisi yang berjaga di pos pengamanan untuk memahami adendum larangan mudik.
"Ada aturan yang harus diperhatikan karena tidak serta merta pemudik disuruh putar balik," jelasnya.
Pemudik akan diminta putar balik bila tidak bisa menunjukkan kelengkapan surat-surat kendaraan dan test rapid antigen menunjukkan reaktif atau positif.
"Tapi tesnya nanti akan digelar secara acak dan tentunya gratis," katanya.
Apabila ada pemudik yang menunjukkan indikasi terpapar Covid-19 maka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Sehingga yang harus diperhatikan di sini (exit tol pungkruk) perlu ada ambulans yang disiapkan kalau menemui hal seperti itu (pemudik terindikasi Covid-19)."
"Silakan dikoordinasikan dengan tim medisnya," katanya.
Polsek Patroli
Pemerintah melarang mudik lebaran pada tahun ini mulai 6 Mei-17 Mei 2021.
Adanya larangan tersebut membuat masyarakat memilih untuk mudik lebih awal.
Masyarakat yang mudik lebih awal coba memanfaatkan jalur-jalur tikus agar tidak melewati pos penyekatan.
Untuk Kabupaten Sragen yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pun terdapat jalur-jalur tikus yang bisa dilewati pemudik.
"Oleh karenanya kami sudah instruksikan ke setiap Polsek untuk patroli mencegah pemudik yang lewat jalur tikus," kata Wakapolres Sragen, Kompol Kelik Bhudi Antara, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Mudik: Kalau Tidak Dilarang, Covid-19 Bisa 140 Ribu per Hari
Baca juga: Pemkab Sragen Tak Larang Kuliner Daging Anjing: Tidak Banyak yang Jual, Perda Juga Tak Ada
Ia mengatakan, tidak akan mendirikan posko penyekatan di jalur-jalur tikus.
"Tidak ada posko penyekatan, nanti Polsek akan patroli secara periodik," terangnya.
Tidak hanya perbatasan dengan Ngawi, untuk perbatasan seperti Boyolali maupun Grobogan juga ada jalur-jalur tikus.
"Polsek yang ada di Gemolong dan Sumberlawang juga akan patroli. Sifatnya hanya untuk mengimbangi tiga posko penyekatan yang sudah kami dirikan," jelasnya.
Titik Penyekatan
Pemerintah melarang mudik lebaran tahun ini mulai 6-17 Mei.
Guna mengantisipasi masyarakat yang mudik lebih awal, Polres Sragen bakal mendirikan pos penyekatan di tiga titik.
Tiga titik itu yakni di perbatasan Sragen-Ngawi, exit tol Pungkruk, dan di rest area 519B Masaran, Sragen.
Baca juga: Niat Warga Bandung Cari Kerabat Hilang, Lewat Sukoharjo Malah Terjaring Operasi Antisipasi Mudik
Baca juga: Ada Larangan Mudik 2021, Bus Solo Trans Tetap Beroperasi Layani Masyarakat 6-17 Mei 2021 Nanti
"Kami akan dirikan tiga pos penyekatan di titik-titik tersebut," kata Wakapolres Sragen, Kompol Kelik Bhudi Antara di sela-sela operasi penyekatan, Selasa (20/4/2021).
Ke depannya, kendaraan yang berpelat nomor dari luar Jawa Tengah akan jadi target pemeriksaan dan rapid test antigen secara acak.
"Prioritasnya kendaraan berpelat nomor dari luar Jawa Tengah yang melintas di titik itu," paparnya.
Apabila ditemukan pengedara yang rapid test antigennya reaktif atau positif maka akan diminta untuk putar balik.
"Akan kami suruh putar balik," tegasnya.
Baca juga: Pajero Sport yang Dikemudikan Perangkat Desa Seruduk Truk dan 6 Sepeda Motor di Tuban Diduga Ngantuk
Kala ditanya soal pos di pintu keluar tol Sambungmacan, katanya, hingga kini pintuk keluar tol tersebut belum beroperasi.
"Sebenarnya kami akan mendirikan pos penyekatan di sana tapi karena belum dibuka sehingga kami buat di sini (jembatan timbang)," terangnya.
Jumlah personel yang disiapkan di ketiga posko penyekatan tersebut ada 23 orang.
Terjaring Operasi Penyekatan
Sejumlah pengendara mobil berpelat nomor dari luar Jawa Tengah terjaring dalam operasi penyekatan yang digelar Polres Sragen di Jalan Solo-Ngawi, tepatnya di unit jembatan timbang, Kecamatan Sambungmacan, Sragen pada Selasa (20/4/2021).
Mobil-mobil yang terjaring dalam razia disemprot disinfeksi oleh petugas kepolisian.
Lantas, ada beberapa penumpang yang diminta turun dari mobil untuk menjalani rapid test antigen yang telah disiapkan di lokasi.
Baca juga: Razia Knalpot Brong di Jalan Dr Rajiman, 5 Sepeda Motor Diamankan Tim Polresta Solo
Baca juga: Razia Jelang Ramadan 2021, 6 Pasangan Tertangkap Ngamar di Hotel Melati Sukoharjo, Kena Sanksi Ini
Seorang penumpang asal Ngawi, Jawa Timur, Wijanarko mengaku kaget kala diminta untuk rapid test antigen.
"Saya kira tadi ada apa kok disuruh menepi, ternyata ada penyekatan dan kena tes swab," tuturnya, Selasa (20/4/2021).
Usai menjalani rapid test antigen, lanjutnya, ia mengaku geli-geli saat hidungnya dimasukkan semacam stik.
Baca juga: Kondisi Terkini Lalu Lintas di Klaten saat Libur Panjang, Ramai Lancar Tak Ada Razia Kendaraan
"Rasanya geli tadi waktu diswab oleh petugas," katanya.
Hasil rapid test antigen pun bisa langsung diketahui.
"Enggak lama tadi hasilnya keluar, hasil tes swab saya negatif," jelasnya.
Ia menambahkan, tujuannya pergi ke Sragen untuk memeriksakan kandungan sang istri.
"Mau ngecek kandungan istri ke rumah sakit di Sragen," kata dia. (*)