Berita Sragen Terbaru
Inilah Situs Sambi Galuh di Sambungmacan, Jadi Tempat Bertemunya Putri Cempo dan Prabu Brawijaya V
Di Dusun Mojopahit, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen terdapat Situs Sambi Galuh.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pohon Sambi diduga merupakan pohon yang dibawa dari Kerajaan Sunda, yang menjadi penanda sebagai titik kumpul saat bergerilya.
Selain itu, juga ada sendang Mojopahit, yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Baca juga: Syarat Menggelar Pesta Nikah di Wonogiri, Jekek : Capaian Vaksinasi Minimal 75 Persen di Setiap Desa
Baca juga: Kejadian Aneh di Makam Ki Ageng Sutawijaya di Majasto Sukoharjo : Orang Baru Sering Diputar-putarkan
"Keberadaan kedua situs dalam satu Dusun menandakan dulunya antara Suku Jawa dan Suku Sunda tidak pernah ada konflik, dan hidup rukun berdampingan," aku dia.
Dia menjelaskan, jika menarik cerita sejarah lebih jauh lagi, sekitar abad ke-7 atau ke-8, dulu sudah terbentuk kerajaan Mataram I.
Kerajaan itu ada di Jawa, sementara itu Kerajaan Galuh yang ada ditanah Sunda.
Dulunya, kedua kerajaan tersebut merupakan saudara dan hidup damai.
Tejo menuturkan dengan kedatangan penjajah Belanda datang ke Indonesia, mereka merubah sejarah sehingga mampu menguasai negara jajahannya.
"Itu semangat para penjajah, dia akan menempatkan sejarah supaya sejarah berpihak kepada mereka, kemudian mereka membuat sejarah baru, dengan bagaimana mereka mengerdilkan negara jajahannya," terangnya.
Bukti keberadaan kedua Dusun yang berdampingan tersebut, yang akhirnya mematahkan anggapan perseteruan yang terjadi antara Sunda dan Jawa, yang sudah ada 661 tahun lamanya.
Dia menambahkan, berakhirnya perseteruan ditandai dengan rekonsiliasi sejarah yang dilakukan tiga Gubernur, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY pada tahun 2018.
Akhirnya, jika dulu tidak ada jalan di Sunda yang bernama khas Jawa, kini sudah ada, begipun sebaliknya.
Begitu juga larangan Orang Sunda dilarang menikah dengan Orang Jawa, sebenarnya tidak pernah ada. (*)