Berita Boyolali Terbaru
Info Vaksin Booster di Boyolali : Punya 16 Ribu Dosis Astrazeneca, Cara Dapatnya Datang ke Puskesmas
Sebanyak 16 ribu dosis vaksin Astrazeneca siap dipakai untuk masyarakat di Kabupaten Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebanyak 16 ribu dosis vaksin Astrazeneca siap dipakai untuk masyarakat di Kabupaten Boyolali.
Kabid Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, mengatakan belasan ribu itu untuk vaksinasi booster atau tahap ketiga.
Adapun cara mendapatkannya, diberikan melalui puskesmas yang tersebar di Boyolali.
“Jadi puskesmas akan berkoordinasi dengan Camat yang kemudian diteruskan ke desa-desa untuk menentukan sasaran prioritas,” kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (14/2/2022).
Dengan mengambil sasaran prioritas ini yang mendapatkan vaksin booster ini, maka stok vaksin dosis ketiga masih terbilang aman.
“Untuk vaksin booster ini yang diprioritaskan masih usia di atas 60 tahun,” aku dia.
Sedangkan untuk stok vaksin jenis Moderna dan Pfizer saat ini sudah habis.
“Vaksin sinovac masih ada, tapi memang prioritas diberikan untuk anak-anak," jelasnya.
Baca juga: Kisah Sukses Petani Lumut di Boyolali : Beli Bibit Rp 150 Ribu, Kini Untung Rp 800 Ribu Per Minggu
Baca juga: 2 Hari, Dinkes Boyolali Screening & Pemeriksaan Kontak Erat Pasien Covid-19, 148 Kasus Ditemukan
Vaksinasi Booster di Sragen
Vaksinasi booster di Kabupaten Sragen hingga saat ini terus berjalan.
Pelaksanaan vaksinasi booster sempat dipusatkan di Sentra Vaksinasi Sukowati, yang kemudian kini juga bisa diikuti di puskesmas terdekat.
Vaksinasi booster diberikan kepada penerima vaksin dosis kedua minimal yang telah disuntik 6 bulan lalu.
Sasaran prioritas vaksinasi booster di Kabupaten Sragen masih kategori lansia, yakni usia diatas 60 tahun.
Selain itu, masyarakat umum yang telah memenuhi persyaratan juga sudah bisa ikut vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto memastikan ketersediaan vaksin booster di Sragen aman.
"Stok dosis vaksin booster masih aman," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (14/2/2022).
Jenis vaksin untuk dosis ketiga yang masih tersedia ialah Pfizer dan Astrazeneca.
Stok vaksin jenis Moderna yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen kini kosong.
"Yang ada Pfizer sama Astrazeneca, yang Moderna sudah habis," jelasnya.
Baca juga: Sempat PJJ karena Terjerat Covid-19, SMA/SMK di Wonogiri Gelar PTM Kembali, Siswa Pun Riang Gembira
Baca juga: Kesaksian Istri di Sragen soal Penangkapan Suaminya : Tiba-tiba Pulang Sebentar Bersama Densus 88
Sebenarnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen masih memiliki stok vaksin sinovac.
Namun, berdasarkan instruksi terbaru dari Pemprov Jateng, vaksin Sinovac diprioritaskan diberikan kepada anak-anak.
"Vaksin Sinovac masih ada, tapi memang prioritas diberikan untuk anak-anak," jelas dia.
Booster di Solo Terbatas
Vaksin booster di Kota Solo kali ini masih terbatas, sehingga warga luar belum bisa ikut program di dalamnya.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, Pemkot Solo masih memprioritaskan vaksinasi booster untuk kategori lansia dan pelayanan publik.
"Kita belum menyentuh masyarakat umum yang usia 15-50, setelah itu (lansia dan pelayanan publik) baru masyarakat umum," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (14/2/2022).
Teguh mengatakan, hal tersebut karena vaksin yang digunakan untuk vaksin booster masih cukup langka, sehingga satgas masih memprioritaskan pada kategori-kategori tertentu.
"Karena barangnya terbatas, sama daerah lain saja tarik-tarik terus," ujarnya.
"Jika sama kayak Sinovac kemarin sampa membludak gitu gak masalah," tambahnya.
Ada lima jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksinasi booster ini, yakni Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Daftar ke Puskesmas
Vaksinasi booster Covid-19 di Kota Solo akan dilaksanakan di 39 fasilitas pelayanan kesehatan.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti vaksin ketiga itu, harus mengikuti prosedur yang ada.
Bagiamana caranya?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengatakan e-tiket yang diterima masyarakat melalui aplikasi PeduliLindungi tidak menjamin akan mendapatkan vaksin booster.
"Harus daftar dulu lewat kelurahan atau puskesmas, nantinya masyarakat datang sesuai panggilan," ucap Siti kepada TribunSolo.com, Selasa (25/1/2022).
Di mana vaksinasi booster Covid-19 di Kota Solo akan dilaksanakan di 39 fasilitas pelayanan kesehatan.
Siti mengatakan pihaknya masih fokus dalam vaksinasi Covid-19 untuk anak sekolah beberapa hari.
Dia menuturkan setelah vaksinasi anak sekolah sudah selesai, pihaknya akan memfokuskan vaksin booster.
"Jadi kita mengundang masyarakat vaksin melalui kader di kelurahan atau puskesmas, namun jangan minta hari itu," ucap Siti.
Baca juga: Nasib Peternak di Boyolali : Dulu Harga Telur Rp 36 Ribu, Kini Tombok karena Hanya Rp 18 Ribu Per Kg
Baca juga: Kronologi Telaga Rindu Resto Lalung Ambruk Disapu Angin, Pengunjung Selamat, 2 Mobil & 6 Motor Rusak
"Setelah itu, kami undang ke puskesmas terdekat, jika tidak datang, kita jadwal ulangkan, dan kalau tidak datang lahi, kita berikan ke yang lain," ungkapnya.
Dapat Vaksin Pinjaman
Saling pinjam vaksin untuk Pemerintah Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Tengah (Jateng) ternyata sudah biasa dilakukan.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, Kota Solo sendiri mendapat pinjaman sebanyak 2000 dosis untuk vaksin booster.
Baca juga: Jadwal Vaksin Booster Boyolali: Klinik Pratama Bhayangkara Sediakan 500 Dosis Vaksin AstraZeneca
Baca juga: Vaksin Booster di Boyolali Belum Dilaksanakan, Dinkes: Tunggu Juknis hingga Tak Ada Stok Vaksin
"Iya (dapat bantuan 2000 dosis), baru kita request-kan ke Pemerintah Pusat. Komplainnya kita karena suplainya sedikit," ujar Gibran, Senin (17/1/2022).
"Pokoknya kita cepat, barangnya (vaksin) habis kita pinjem. Iya, kalau barangnya ada kita lanjut terus," Lanjutnya.
Gibran menjelaskan, saling pinjam vaksin di wilayah Jawa Tengah, sudah lama berlangsung.
"Sudah biasa, dari instruksi Pak Gubernur, vaksin yang akan expired diharuskan untuk dipinjamkan," kata Gibran.
"Setiap rapat koordinasi Gubernur, ada list daerah kota-kota yang lambat vaksinasinya, ada kota-kota yang vaksin mau expired, jadi harus dipinjamkan kata Pak Gubernur," ujarnya.
Baca juga: Pengguna Jasa Joki Vaksin Mulai Diperiksa, Terungkap Alasan Bayar Joki untuk Menolak Divaksin
Meski demikian, Gibran mengatakan kondisi saling pinjam akan menjadi hal lumrah dan akan dilakukan secara bergantian.
"Jadi kalau kita kelebihan kita kasih balik. Kan beberapa kota ada yang mau expired , daripada expired mending kita ambil," jelas Gibran.
Sedangkan untuk kesediaan tenaga kesehatan (nakes) untuk penyuntikan vaksinasi booster mengalami kelangkaan.
"Bisa kita kondisikan, tenang saja, karena Nakes masih fokus vaksinasi anak 6-12 tahun," katanya. (*)