Berita Solo Terbaru
Gibran Copot Direktur PDAM Solo : Diduga Cabuli Anak SMA, Sudah Berlangsung Lima Bulan
Gibran mencopot salah satu direktur PDAM Toya Wening Solo dari jabatannya karena diduga terlibat kasus pencabulan.Yang bersangkutan juga telah ditahan
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Kini lebih mengerikan, karena pelaku masih di bawah umur yang baru menginjak SMP.
Adapun korbannya bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) sampai adik kandung pelaku sendiri.
Peristiwa miris tersebut terjadi di Kecamatan Sidoharjo.
Saat dikonfirmasi, Camat Sidoharjo, Sarosa membenarkan terjadi kasus tersebut yang membuat geger warga di wilayahnya.
"Iya, memang benar ada peristiwa itu, sudah ditangani pihak kepolisian," kata Sarosa, kepada TribunSolo.com, Sabtu (2/4/2022).
Camat menuturkan, berdasarkan informasi yang didapatnya, pelaku berinisial XX yang masih duduk di bangku SMP.
Sementara korban yakni ada empat orang,yakni 1, 2, 3 dan 4.
"Satu anak duduk di bangku TK, korban lain adik kandung pelaku," terang Suroso.
Sarosa menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, baik pelaku maupun para korban masih berdomisili di satu desa.
Baca juga: Geger Skandal Seks, Gadis SMP di Wonogiri Digilir 7 Pria, Terbongkar Gegara Pergi Malam Pulang Pagi
Baca juga: Perkara Pencabulan Anak di Wonogiri Meningkat 100 Persen Dibanding Tahun Lalu, Pelaku Orang Dekat
"Yang bersangkutan (pelaku) sudah dibawa ke Polres Wonogiri, Jumat (1/4/2022)," aku dia.
Lebih jauh, Camat mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus itu.
"Intinya pelakunya laki-laki, korbanya anak perempuan," jelas dia.
Skandal Seks di Bawah Umur
Skandal seks yang melibatkan sejumlah bocah di bawah umur menggemparkan Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri.
Mirisnya, si X gadis 14 tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) digilir 7 teman lelakinya.
Yang bikin mengelus dada lagi, 7 teman lelakinya juga masih SMP dari sejumlah daerah.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sampai-sampai ada sidang besar-besaran yang menyeret si ABG tersebut dan 7 teman lelakinya bersama orangtuanya.
Bahkan saat sidang begitu mencekam karena semua pihak berada di dalam satu ruangan.
"Perilaku seks bebas ini terbongkar," ungkap Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Jatiroto, Miran mengawali pembicaraan dengan TribunSolo.com, Senin (7/2/2022).
Miran yang juga Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jatiroto itu mengatakan, terbongkarnya perilaku menyimpang para bocah itu dari kecurigaan Karang Taruna.
Pasalnya gadis X kedapatan sering pergi larut malam dan kembali pulang hingga dini hari.
Baca juga: Miris! 11 ABG di Majalengka Rudapaksa Gadis 14 Tahun, Pelaku Ada yang Masih 12 Tahun
Baca juga: Ternyata Oh Ternyata, Pemeran dalam Video Skandal Seks 25 Detik di Sragen, ABG Masih di Bawah Umur
"Pernah ditanya jawabnya main, karena curiga akhirnya dipantau," kata dia.
Hasil introgasi menurut Miran mencengangkan, karena si X mengakui pernah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan 7 teman laki-lakinya.
"Lima teman dari Jatiroto dan dua orang lainnya berasal dari Kecamatan Jatisrono, rata-rata masih 15 tahunan," jelasnya.
Melaporkan untuk Disidang
Miran mengatakan, temuan itu kemudian dilaporkan hingga tingkat kecamatan.
Seluruh anak bersama pihak terkait, seperti orang tua dan tokoh masyarakat dihadirkan untuk mengikuti mediasi.
"Kan tidak diketahui secara langsung, menceritakan yang sudah terjadi sebelumnya. Anak-anaknya juga hadir. Setelah dikroscek mengaku semuanya," tuturnya.
Kejadian tersebut kemudian disepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dibawa ke pihak kepolisian karena hubungan badan itu tidak dipergoki langsung.
Baca juga: Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 Pro & Kontra, Dianggap Legalkan Seks Bebas, Berikut Isinya
Baca juga: Bilangnya Ambil Buku, 2 Pasangan ABG Wonogiri Digerebek Warga di Kamar Kos, Diduga Tengah Bermesraan
Lebih lanjut dia menerangkan, berdasarkan pengakuan yang didapat, hubungan badan yang dilakukan antara X dan tujuh anak lain sudah berlangsung sejak lama.
"Hubungan badan di rumah anak lainnya, mereka kenalan lewat Medsos," terang dia.
"Tidak bersamaan, sudah lama dan berulang-ulang, terbongkar tal sampai digrebek," tegasnya.
Dia menambahkan, diketahui bahwa X tidak tinggal bersama orang tua, melainkan bersama nenek dan kakenya di rumahnya.
"Kita nanti juga koordinasikan lintas kecamatan, termasuk ke sekolah juga. Sekolahnya mereka kan beda-beda," kata dia.
Disisi lain, Camat Jatiroto, Suparmo memastikan akan melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap anak-anak tersebut.
"Kita pantau terus, jangan seperti itu," harap dia.
(*)