Kakek di Boyolali Setia Jual Jajanan Jadul Arum Manis Rambut Nenek : Sehari Cuma Kantongi Rp 30 Ribu

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO. COM, BOYOLALI - Anak kelahiran 90-an tak asing dengan jajanan satu ini.

Arum manis rambut nenek namanya.

Ya, itu jajanan legend yang menjadi primadona saat itu.

Tapi sayang, di tengah perkembangan makanan lainan, jajanan satu ini kian ditinggal.

Hal itulah yang dirasakan, Tari pedagang arum manis rambut nenek keliling di Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Meski sulit laku, kakek 70 tahun warga Bendan, Kecamatan Banyudono itu tak putus asa.

Selama dua tahun terakhir ini dia masih setia untuk keliling dengan sepeda untuk menjajakan jajanan berbahan gula itu.

"Sepi mas. Sehari paling cuma dapat Rp 30 ribu," keluhnya, saat berbincang dengan TribunSolo.com, Sabtu (18/2/2023).

Baca juga: Kuliner Sragen: Nasi Trancam Mbah Pine Sudah 30 Tahun Berjualan, Menu Sehat Hanya Rp 5.000 per Porsi

Baca juga: Terjang Banjir, Tak Disangka 4 Warga Mojolaban Digigit Ular, Satu Orang Sampai Dibawa ke Rumah Sakit

Uang Rp 30 ribu itu dia dapatkan setelah berjualan sejak pagi hingga tengah hari.

Dia mengaku butuh waktu hingga sepekan untuk menghabiskan satu box arum manis rambut nenek itu.

Dalam berjualan jajanan ini, kakek Tari musti berkeliling dari satu tempat keramaian ke tempat lain.

Seperti alun-alun Pengging, tempat makan dan wisata kali lepen dan obyek wisata lain yang ada kawasan Pengging.

Saat ada tempat ramai, dia pun mulai membunyikan Otok-otok dari kaleng bekas.

Tak banyak anak-anak yang minat dengan jajanan ini.