Berita Nasional
Banyak Pengusaha Pertashop Merugi karena Kalah dari Pertamini, Kini Minta Diizinkan Jual Pertalite
Sebelumnya sejumlah pengusaha Pertashop meminta izin agar diperbolehkan menjual BBM jenis Pertalite.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjawab soal apakah ada kemungkinan Pertashop menjual BBM jenis Pertalite.
Sebelumnya sejumlah pengusaha Pertashop meminta izin agar diperbolehkan menjual BBM jenis Pertalite.
Namun menurut Menteri ESDM, usulan para pengusaha itu tidak bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan sulitnya pemilik Pertashop menjual BBM jenis Pertamax.
Baca juga: Bisnis Pertashop Putra Bupati Karanganyar Terdampak Harga Pertamax Naik, Penjualan Menurun
Pengusaha Pertashop sendiri mengaku mereka kesulitan menjual Pertamax lantaran kalah saing dengan pengecer ilegal yang menjual Pertalite.
Menurut Arifin, apabila Pertashop ikut menjual BBM bersubsidi, maka bakal berdampak pada masyarakat jadi enggan membeli Pertamax yang memang lebih mahal.
"Kalau untuk dibangkitkan lagi (Pertashop) menyalurkan Pertalite, nanti Pertamax-nya enggak laku," ungkapnya di ICE BSD, Tangerang, Rabu (12/7/2023).
Kendati demikian menurutnya ada kemungkinan untuk usulan penyaluran Pertalite oleh Pertashop tersebut dikaji dengan PT Pertamina (Persero).
Baca juga: Uji Tera Pertashop di Karanganyar Dipertanyakan, Dinas Surati Pertamina Agar Dilakukan Tera Ulang
"Dulu Pertashop kan menyalurkan Pertamax, sekarang kalau Pertamax dan Pertalite, barangkali sedang dikaji," imbuh Arifin.
Melansir Kompas.com, usulan menjual Pertalite tersebut disampaikan para pelaku usaha Pertashop di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat audiensi dengan Komisi VII DPR RI pada, Senin (10/7/2023) lalu.
Pelaku usaha Pertashop mengeluhkan sulitnya menjual Pertamax lantaran adanya disparitas harga antara BBM subsidi dan non-subsidi, serta maraknya pengecer ilegal yang menjual Pertalite.
Akibat persoalan itu, menurut data Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), dari 448 Pertashop sebanyak 201 gerai merugi, tutup, bahkan terancam asetnya akan disita perbankan karena tidak sanggup membayar angsuran pinjaman.
Baca juga: Cara Membuka Pertashop dan Modal Awal yang Dibutuhkan, Prospek Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
Terkait hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, pada prinsipnya Pertamina akan melihat opsi yang lebih memungkinkan untuk memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha Pertashop.
Pihaknya saat ini sedang mengkaji solusi untuk keluhan para mitra Pertashop.
"Ini lagi dikaji kira-kira yang paling baik dan beneficial, yang pasti kita tidak bisa menempatkan produk subsidi secara langsung, ini butuh kajian."
'Kita lagi mengkaji itu dan kita akan menyiapkan solusi-solusi yang paling bagus," ungkapnya.
Riva menuturkan, keberadaan Pertashop pada dasarnya terus didorong untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses energi dengan keamanan yang terjamin.
Oleh sebab itu, pihaknya tengah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan keuntungan bagi para pelaku usaha Pertashop.
"Kita lagi mencoba untuk mendiskusikan dengan berbagai pihak dan stakeholder untuk dapat memberikan solusi yang terbaik khususnya di harga."
"Nanti akan kita lihat solusi mana yang terbaik, yang pasti ini sudah menjadi concern kami," paparnya.
(*)
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.