Penemuan Gading Gajah Purba di Rumah Warga Sragen, Ternyata Segini Uang Kompensasi untuk Si Penemu

"Biar desa ada ikon wisata, ada pemasukan buat desa dan pribadi, bisa menarik wisatawan ke Klaster Ngebung, karena museumnya sepi banget," jelasnya.

Mewakili pihak museum, Suwita Nugraha mengatakan fosil tersebut tetap harus dibawa ke museum untuk dilakukan konsolidasi fosil.

Baca juga: CERITA Rudi, Penemu Fosil Gading Gajah Purba di Sragen: Tak Mimpi Apapun, Gali 40 Cm Temukan Fosil

Tujuannya, fosil akan dirawat agar menjadi lebih kuat dan tidak mudah rapuh.

Konsolidasi dilakukan sembari menunggu pembangunan rumah Rudi selesai, sekaligus sudah disiapkan tempat untuk memajang fosil tersebut.

"Nanti dibawa ke museum dulu untuk dilakukan konsolidasi biar kuat, keputusan warga nanti setelah dari museum, disini siap menerima kedatangan fosil kembali, kita kembalikan," jelasnya.

Pihaknya tidak mempermasalahkan fosil tersebut diminta warga untuk dijadikan objek wisata baru.

Baca juga: Apa itu Stegodon, Gajah Purba yang Fosil Gadingnya Ditemukan di Sragen : Hidup 5 Juta Tahun Lalu

Karena cagar budaya sebisa mungkin bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

"Nggak papa (diminta warga), karena pemajuan kebudayaan itu kan cagar budaya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyatakat, kalau masyarakat ingin mengembangkan jadi objek wisata, ada peningkatan ekonomi kan bagus," jelasnya.

"Kalau kita membuat program untuk pemajuan kebudayaan kan sulit, kalau masyarakat sudah punya ide, ya kita dukung," tambahnya.

(*)