Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Villa di Karangpandan Karanganyar yang Terbakar Ternyata Eks-Aset Mangkunagaran

Belakangan diketahui ternyata villa tersebut merupakan bekas aset Kadipaten Mangkunagaran yang kini telah berpindah tangan milik orang lain.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ahmad Syarifudin
Dokumentasi Satpol PP Damkar Kabupaten Karanganyar
Petugas Damkar Satpol-PP Kabupaten Karanganyar memadamkan api di bangunan villa yang masuk dalam area Pesanggrahan Karangpandan, di Desa/Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (15/12/2023) malam. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto


TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Villa megah di area Pesanggrahan Karangpandan, Jum'at (15/12/2023) malam terbakar hebat. Belakangan diketahui ternyata villa tersebut merupakan bekas aset Kadipaten Mangkunagaran yang kini telah berpindah tangan milik orang lain.

Pemerhati sejarah dan kebudayaan, Kanjeng Raden Mas Aryo Panji (K.R.M.A.P.) L. Nuky Mahendranata Adiningrat alias Kanjeng Nuky, mengatakan bangunan villa yang hangus terbakar merupakan bangunan baru yang berdiri sekira tahun 2000an.

"Villa itu awalnya menempati lahan milik Mangkunagaran yang dahulu terdapat sebuah pesanggrahan berupa joglo dan ada batu petilasan RM Said," ucap Kanjeng Nuky, kepada TribunSolo.com,  Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Kandang Ayam di Gayamdompo Karanganyar Terbakar, 5000 Ayam Mati Hangus 

Meski begitu, tidak semua peninggalan Mangkunagaran dirobohkan. Ada bangunan bekas milik Mangkunagaran yang masih dipertahankan.

"Namun itu hanya di sebelah timur saja, yang bagian barat masih ada bangunan masih milik Mangkunegaran," ucap Kanjeng Nuky.

Dulunya villa tersebut dikenal dengan nama Pesona Lembah Lawu. Dulunya wilayah Pesanggrahan Karanpandan ini digunakan sebagai tempat tetirah penguasa Mangkunegaran. Mereka menepi meninggalkan rutinitas untuk sementara waktu.

Menurut Hoodfstuk II, Opkomst der Mangkoenegorosche, Cultuur Belangen yang dialihbahasakan oleh HR. Soetono, tempat ini didirikan oleh Mangkunagara II. Lokasi ini dipilih menjadi Pesanggrahan Karangpandan berawal dari kegemaran Adipati Mangkunegara I, Raden Mas Said yang gemar bertapa di Selo Gilang.

Baca juga: Dalam 3 Bulan Warga Sambungmacan Sragen Gondol 6 Sepeda Motor

berdasarkan arsip yang berjudul Sejarah Perusahaan Kerajaan Mangkunegaran tahun 1983 yang disusun oleh RM. Mr. AK Pringgodigdo, pada 1861, Pesanggrahan Karangpandan sempat direnovasi pada masa Mangkunegara IV. Renovasi itu selesai pada masa Mangkunagoro VII pada 12 November 1922.

"Pada gapura Pesanggrahan Karangpandan, sempat terdapat lambang Radya Laksana yang merupakan simbol Karaton Surakarta dan Soerya Soemirat yang berdampingan," kata Nuky.

"Hal ini  mengisyaratkan harmoni renovasi pada masa Mangkunagoro VII dan Sunan Paku Buwono X yang membantu renovasi bagian pesanggrahan sisi barat yg masih bisa kita lihat sampai saat ini," imbuh Nuky.

Di dalam pesanggrahan ini terdapat balkon untuk menyaksikan penandingan tenis dan olah raga lainnya. Balkon tersebut dibangun pada sekira tahun  1928 hingga tahun 1931.

Baca juga: Update Kecelakaan Bus Handoyo yang Tewaskan 12 Orang: Sopir Tersangka, Sopir Kedua dan Kenek Saksi

"Balkon itu dibangun dengan harapan bisa meramaikan pesanggrahan yg sempat disewakan untuk umum ini di kemudian hari, hingga akhirnya tempat ini ditutup pada 1931 karena minimnya peminat yg mengunjungi," pungkas Nuky.

Sayangnya, kini beberapa bangunan justru dirobohkan dan diganti dengan bangunan modern. Ia pun heran karena kini bangunan modern yang dibangun justru terbengkalai.

"Di samping batu gilang itu dahulu ada rumah joglo yang kemudian entah kenapa diratakan dan diganti perumahan elite yang kini menjadi terbengkalai," ungkap Nuky.

Baca juga: Brebes Diguncang Gempa, PLN Gerak Cepat Amankan Kelistrikan Warga dan Beri Bantuan Sembako

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved