Dor! Warga Semarang Jateng Tembak Kucing karena Kesal Burung Dara Diterkam, Kini Berbuntut Panjang

TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Polisi menangkap seorang pria bernama Imam Prasetyo (35) yang menembak kucing di Jalan Pringgondani I, RT 1 RW 12, Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Polisi menangkap Imam setelah yang bersangkutan melakukan penembakan dengan menggunakan senjata air gun jenis Beretta 92Fs Type M9A1 pada Senin (15/72024) sekira pukul 10.00 WIB.

Imam menembak kucing milik Jafarin yang tak lain adalah tetangga Imam.

Baca juga: Viral Petugas Memasukkan Kucing ke Dalam Karung di Kawasan GBK, Begini Penjelasan Pihak Pengelola

 “Iya saya akui menembak kucing milik Pak RT sebanyak tiga kali,” ujar tersangka Imam di Mapolrestabes Semarang, Selasa (16/7/2024).

Alasan Imam melakukan penembakan kucing tersebut karena sering membuang kotoran di pekarangan rumahnya.

Puncak kemarahan Imam terjadi ketika kucing itu menerkam burung merpati di kandangnya.

Imam mengklaim burung itu bernilai jutaaan rupiah.

“Saya sudah awasi kucing itu selama lima hari berturut turut sebelum melakukan penembakan,” terang pria yang bekerja sebagai tukang listrik itu.

Baca juga: Viral Petugas Memasukkan Kucing ke Dalam Karung di Kawasan GBK, Begini Penjelasan Pihak Pengelola

Terkait senjata, Imam menyebut, memperolehnya dari seorang teman.

Ia menyebut mendapat senjata beserta pelurunya diperoleh secara cuma-cuma.

“Iya dapat dari teman saat bubarin tawuran,” klaim pria yang merupakan residivis kasus penganiyaan tersebut.

Selepas ditangkap polisi, imam juga diperiksa urinenya yang ternyata positif obat-obatan terlarang.

Kini, Imam masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, tersangka berdalih melakukan penembakan sebanyak tiga kali terhadap kucing korban lantaran kesal  kucing itu buang kotoran di sekitar rumahnya dan pernah menerkam burung merpati miliknya.

Baca juga: Video Viral Kucing Menggonggong Layaknya Anjing, Ahli Sebut Faktor Sosialisasi Sejak Usia Dini

Kendati begitu, perilaku tersangka tak bisa dibenarkan sehingga bakal diproses secara hukum.