Berita Jateng
Modus Pengasuh Pesantren di Cilacap Jateng Cabuli Santriwati, Ajak Ritual Tirakat Ternyata Mesum
Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setyoko membeberkan modus MA merayu korban melakukan persetubuhan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, CILACAP - Inilah modus MA (48) pelaku yang melakukan pencabulan terhadap sejumlah santriwati di salah satu ponpes di Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah.
Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setyoko membeberkan modus MA merayu korban melakukan persetubuhan.
Pelaku saat itu beralasan hendak melakukan sebuah ritual kepada para santri di sana.
Baca juga: Warga Ngembel Kalikotes Klaten Jateng Diduga Terpapar Virus Chikungunya, Begini Gejalanya
Tetapi, pada akhirnya ritual yang dilakukan MA tersebut berupa perbuatan asusila.
Ritual-ritual itu dilakukan sebagai bentuk tirakat kepada para santri agar apa yang diinginkan santri bisa tercapai.
"Modusnya itu jadi pelaku ini melakukan sebuah ritual kepada santri yang ternyata ritual-ritual itu perbuatan asusila yang dilakukan kepada santri. Ritual dilakukan sebagai bentuk tirakat kepada santri-santri yang memiliki keinginan supaya keinginan santri tersebut terkabul, misalnya tirakat untuk santri mendapatkan jodoh atau rejekinya lancar," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com
Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Tercebur ke Sungai Dekat Exit Tol Ceper Klaten Jateng, Diduga Mengantuk
Sementara itu, untuk aksi pencabulan yang dilakukan MA terhadap para santriwati kata Guntar berupa perbuatan disekitar area intim korban.
"Pencabulannya yang jelas perbuatan itu berhubungan dengan area intim daripada korban," kata dia.
Mengenai dugaan hipnotis yang dilakukan MA terhadap santriwati untuk melancarkan aksi cabul tersebut Guntar tidak membenarkan.
Polisi memastikan para korban dalam kondisi sadar ketika pelaku melancarkan aksinya.
Baca juga: Ngeri! Hiace Vs Truk Adu Banteng di Wonosobo Jateng, Begini Kondisi Sopir yang Terjepit
"Kalau itu (read pencabulan) dilakukan secara sadar, cuma memang karena ini di lingkungan ponpes yah seperti yang biasanya para korban ini menganggap pengasuh itu memang panutannya.
Jadi mau tidak mau menuruti apa yang sudah diarahkan oleh pelaku," jelas Guntar.
Menurut polisi, hingga kini sudah ada 7 santriwati yang melapor ke Satreskrim Polresta Cilacap dari sebelumnya yang hanya 5 santriwati.
Kemungkinan jumlah korban yang melapor ke Satreskrim Polresta Cilacap bisa saja bertambah tergantung keberanian dari korban lainnya untuk mengaku.
Pihaknya pun akan terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
"Dari pemeriksaan kemarin bertambahnya saat ini menjadi ada 7 korban yang sebelumnya 5 korban. Nanti kita masih dalami karena bertambahnya korban tergantung dari korban-korban yang lain speak up," ujarnya.
Baca juga: Jelang Semen Padang Vs Persis Solo, Kedua Tim Berebut Poin untuk Jauhi Zona Degradasi
Polisi Dalami Soal Kekerasan dan Interogasi Pakai Senjata Api, Soal Salah Tangkap Pencari Bekicot |
![]() |
---|
Nasib Polisi Grobogan yang Salah Tangkap Pencari Bekicot, Kini Diperiksa Propam, Bakal Disanksi |
![]() |
---|
Kesaksian Kusyanto, Korban Salah Tangkap di Grobogan: Polisi Sudah Datang Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Kusyanto, Pencari Bekicot yang Jadi Korban Salah Tangkap di Grobogan, Ungkap Kerugian |
![]() |
---|
Kisah Pencari Bekicot di Grobogan, Lagi Istirahat Dituduh Polisi Curi Pompa Air, Kapolres Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.