Muncul Spanduk Singgung Netralitas PNS, Mantan Bupati Sragen Dituntut Minta Maaf

"Kemudian saya berbicara dalam tesis sederhana lagi, apa dikira kalau PNS dipindah kesana pikirannya menjadi jernih, hatinya semakin berpihak kepada rakyat, dan lain-lain," jelasnya.

Selain itu, soal permintaan maaf kepada PNS, menurut Agus itu hal yang dirasa tidak perlu dilakukan.

Karena menurutnya, ada beberapa oknum ASN di lingkungan Pemkab Sragen yang dinilai Agus menunjukkan sikap tidak netral dalam gelaran Pilkada 2024.

"Sebenarnya yang salah itu siapa, camat dan beberapa oknum eselon dan yang lain-lain, dan mereka sudah odo-odo lebih pinta memilihkan calon bupati kepada rakyat, milih bupati yang ini saja," kata Agus.

"Itu kan pelanggaran netralitas, biarkan rakyat merdeka melakukan pilihan mereka masing-masing, ada aturan, PNS tidak boleh main-main seperti itu," tambahnya.

Menurut Agus, penyalahguna netralitas itulah yang harus meminta maaf kepada warga Sragen.

Agus mengaku tidak ada seorangpun PNS yang menghubungi dirinya secara langsung, terkait tuntutan permintaan maaf tersebut.

"Tidak ada ASN yang meminta untuk minta maaf, tahunya hanya lewat medsos dan spanduk, saya malah ingin tahu, PNS yang berinisiatif, yang merasa terluka dengan omongan saya, tunjukkan orangnya mana," pungkasnya. 

(*)