Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Boyolali

17 Sapi di Boyolali Mati Akibat PMK, Bolehkah Konsumsi Daging Sapi yang Terkena PMK? Cek Kata Pakar

Tercatat, sejak Desember 2024 lalu hingga sekarang, 17 ekor sapi di Boyolali mati akibat penyakit yang disebabkan virus itu.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi sapi - Berikut penjelasan mengenai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah meluas di Indonesia. 

Sementara 17 ekor sapi mati akibat PMK ini tersebar di beberapa kecamatan.

Merebaknya PMK pada sapi-sapi pedaging di Boyolali ini pun menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.

Yakni berkaitan apakah boleh mengonsumsi daging sapi yang terkena virus PMK?

Kata Pakar IPB soal Daging Sapi Terjangkit PMK

Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Denny Widaya Lukman memberikan penjelasannya soal daging sapi yang terjangkit PML.

Menurutnya, tidak ada bagian tertentu yang dilarang dikonsumsi.

“PMK tidak menular ke manusia. Jadi produknya ya aman untuk orang,” ujar Denny, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/6/2022) lalu dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Terdampak Kasus PMK, Kondisi Pasar Hewan Karangpandan Karanganyar Sepi

Sempt beredar Surat Edaran Menteri Pertanian tentang pemotongan hewan di daerah wabah atau tertular PMK mengatur agar bagian-bagian sapi potong (kepala, kaki daerah kuku, jeroan, tulang dan buntut) di daerah wabah untuk direbus dalam air mendidih minimum 30 menit.

 Surat itu, menurut Denny, ditujukan agar virus tidak mencemari lingkungan.

Bukan untuk mencegah PMK menular ke manusia.

“Kenapa Pemerintah mengimbau merebus?, Supaya virusnya tidak mencemari lingkungan yang akan menular ke hewan sehat,” tegasnya.

Aman untuk Manusia

Denny menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Hewan Dunia telah menyatakan bahwa virus PMK tidak menular ke manusia.

Sehingga, virus PMK bukanlah risiko bagi kesehatan masyarakat.

“Mana mungkin jika virusnya tidak menular ke orang kok tiba-tiba dilarang bagian tubuh hewan yang ada virusnya?,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved