Lensa Penyelamat Macan Tutul Jawa, Pangeran Hutan yang Kian Tergusur Peradaban dan Modernisasi
Punahnya Harimau Jawa membuat belantara hutan Jawa pun otomatis dikuasai predator puncak selanjutnya, yakni Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Tanpa buang waktu, Ignas menjepret momen itu. Tampak sang Pangeran Hutan merebahkan badannya di dahan pohon, sambil terengah-engah, mungkin karena panasnya cuaca. Dan lagi, macan itu rebahan bukan di dahan pohon yang besar, tapi kecil. Ini pun menimbulkan ketakjuban dalam diri Ignas.
Mengenal Macan Tutul Jawa si Nomor 2 di Hutan

Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) atau yang sering disebut Raja Hutan telah dinyatakan punah di sekitar 1980-an. Belantara hutan Jawa pun otomatis dikuasai predator puncak selanjutnya yang tak lain adalah Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas).
Subspesies dari macan tutul ini merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa dan hanya bisa ditemukan di hutan tropis, pegunungan serta kawasan konservasi.
Kekhasan macan tutul jawa terlihat dari ukuran tubuhnya yang paling kecil dibanding macan tutul lainnya. Warna kulit hewan ini ada yang berwarna terang jingga dan hitam. Macan tutul jawa hitam ini kerap disebut juga sebagai macan kumbang. Adapun mereka yang memiliki warna kulit jingga memiliki tutul hitam dengan pola mirip bunga mawar. Selain itu, bola mata mereka berwarna abu-abu keperakan, sedangkan macan tutul subspesies lainnya memiliki bola mata berwarna kuning.
Mangsa utama macan tutul di alam adalah mamalia seperti kijang, rusa, babi hutan, kancil, dan primata seperti monyet ekor panjang, lutung, owa, surili dan rek-rekan. Namun, macan tutul juga oportunis, atau mau memakan satwa apa saja yang mudah didapatnya, misalnya tikus, trenggiling, musang, burung, bahkan landak.
Hewan yang hidup secara soliter kecuali musim kawin ini berstatus konservasi terancam sejak tahun 2021 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Lantas berapakah jumlah macan tutul jawa yang tersisa?
Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si selaku Peneliti Ahli Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan survei menyeluruh terkait macan tutul jawa di seluruh Pulau Jawa sedang dilakukan.
Survei ini dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan SINTAS, Formata (Forum Konservasi Macan Tutul Jawa) dan didukung Djarum Foundation. Hanya saja hingga saat ini jumlah dan sebaran terkini belum dirilis datanya.
Namun demikian, kepunahan macan tutul jawa di beberapa lokasi nyata adanya jika tak ada perubahan. Penyebabnya tak lain karena habitatnya yang tidak lagi sesuai imbas dari luasannya berkurang atau hilang (Habitat Loss).
Belum lagi macan tutul (jantan) merupakan satwa yang bersifat teritorial, artinya memiliki daerah jelajah (home range) yang dipertahankan dari jantan lain untuk keperluan mencari mangsa dan kawin. Setiap individu macan tutul jawa membutuhkan luasan tertentu untuk home range yang luasannya tergantung dari kelimpahan mangsa.
"Semakin melimpah mangsa, maka semakin sempit jelajahnya. Hasil beberapa penelitian memperkirakan setiap individu macan tutul jawa membutuhkan luasan habitat 600-1.000 hektar per ekor," kata Hendra, kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/1/2025).
"Belum lagi modernisasi, seperti pembangunan jalan tol dan kawasan perumahan, memperparah fragmentasi habitat dan mengisolasi populasi macan tutul, yang meningkatkan risiko inbreeding dan penurunan genetik," imbuhnya.
Hal senada juga diungkap Rheza Maulana, S.T., M.Si yang merupakan salah satu narasumber acara Forum Bumi yang diselenggarakan Yayasan KEHATI dan National Geographic Indonesia.
Perubahan iklim, deforestasi, perburuan, dan perdagangan mengancam keanekaragaman hayati. Dalam kasus macan tutul jawa, deforestasi paling relevan. "Imbasnya meningkatkan resiko penurunan populasi hingga kepunahan di alam," kata Rheza.
Macan Tutul Jawa
Ignas Dwiwardhana
Situbondo
National Geographic Indonesia
Yayasan KEHATI
Forum Bumi
Pria di Bantul Gondol 1 Slop Rokok Tiap Hari Selama 3 Bulan dari Toko Grosir, Terkumpul Ratusan Juta |
![]() |
---|
Viral Video Pemukulan Siswi SMA oleh Kakak Kelas di Situbondo, Polisi: Orangtua Korban Tak Terima |
![]() |
---|
Bocah 4 Tahun di Situbondo Tenggelam, Ditemukan Tewas di Sungai Desa |
![]() |
---|
Viral Truk Bermuatan Melaju Ugal-ugalan di Jalanan Situbondo: Nyaris Tabrak Mobil, Begini Nasibnya |
![]() |
---|
Geger 11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Ternyata Terinspirasi Konten TikTok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.