Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus Investasi Koperasi BLN

Anggota DPR RI Didik Haryadi Soroti Kasus Koperasi BLN: Ribuan Korban, Kerugian Triliunan Rupiah

Anggota DPR RI Didik Haryadi menyatakan keprihatinannya atas kasus dugaan penipuan yang melibatkan Koperasi BLN.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Anggota DPR RI Didik Haryadi menyatakan keprihatinannya atas kasus dugaan penipuan yang melibatkan Koperasi BLN.

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menyebut jumlah korban sangat besar, mulai dari masyarakat biasa, pensiunan, purnawirawan, hingga sejumlah pejabat.

Baca juga: Update Dugaan Penipuan BLN di Boyolali : Ada 10 Aduan Baru, Pengurus Koperasi Diperiksa

“Korbannya sangat banyak. Di Boyolali sendiri ada lebih dari 1.200 orang yang jadi nasabah BLN,” ujar Didik saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, BLN merupakan badan hukum koperasi, sehingga Kementerian Koperasi turut bertanggung jawab dalam pengawasan dan penanganan kasus ini. 

Dia menegaskan bahwa Komisi XI DPR RI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mendalami kasus ini dan siap menerima aduan dari para nasabah.

“Kita dari Komisi XI dan OJK akan mengusut dan menerima aduan masyarakat terkait dugaan penipuan oleh Koperasi BLN,” tegasnya.

Didik menambahkan, bersama OJK akan segera turun ke masyarakat untuk menemui langsung para korban. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan perlindungan konsumen dan pengembalian dana yang telah disetorkan nasabah.

"Yang paling penting adalah dana nasabah. Asetnya bisa dikejar untuk dikembalikan ke nasabah. Ini akan kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait," katanya.

BUAT LAPORAN. Belasan nasabah Koperasi BLN tiba di Mapolres Boyolali, Kamis (12/6/2025) sekira pukul 10.15 WIB. Jika ditotal kerugian yang dialami 12 korban ini mencapai Rp 5-6 Miliar.
BUAT LAPORAN. Belasan nasabah Koperasi BLN tiba di Mapolres Boyolali, Kamis (12/6/2025) sekira pukul 10.15 WIB. Jika ditotal kerugian yang dialami 12 korban ini mencapai Rp 5-6 Miliar. (Tribun Solo / Tri Widodo)

Baca juga: Jelang Peluncuran Koperasi Merah Putih, Pemkab Sukoharjo Kejar Pengajuan Badan Hukum di Seluruh Desa

Menurut dia, nilai transaksi Koperasi BLN yang beredar diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. 

Tidak sedikit nasabah yang menggadaikan asetnya demi bisa ikut bergabung di koperasi tersebut.

“Kita bersama OJK sedang mendalami transaksi keuangannya, uangnya lari ke mana? Kita runut dulu alirannya. Intinya agar modal yang disetor bisa kembali karena banyak nasabah yang menggadaikan aset mereka,” jelas Didik.

Apalagi, kasus ini juga berdampak besar pada sektor perbankan. 

Dia menyebut mulai terjadi kredit macet di sejumlah bank akibat ketidakmampuan nasabah membayar cicilan pasca kerugian di BLN.

“Banyak yang stres, sakit, sampai dikejar utang. Ini membuat kondisi menjadi krisis keuangan pribadi bagi para korban,” ujarnya prihatin.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved