Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jokowi Digugat Calon Pembeli Esemka

Sejarah Mobil Esemka yang Kini Bikin Jokowi Digugat Wanprestasi, Pabriknya Ada di Boyolali Jateng

Mobil merek ini bahkan pernah dipakai Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga masa kepresidenannya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

Mobil Esemka bermula dari komunitas anak-anak muda Indonesia yang ingin membuktikan kemampuan menciptakan mobil nasional.

Dukungan penuh diberikan oleh Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Solo, yang kemudian menggunakan Esemka sebagai kendaraan dinas.

Meski awalnya sempat gagal lolos uji kelayakan dan emisi, Esemka Rajawali akhirnya berhasil memenuhi standar tersebut.

Komunitas ini pun bertransformasi menjadi PT Solo Manufaktur Kreasi dengan kepemilikan 100 persen swasta nasional.

Hingga kini, PT Solo Manufaktur Kreasi telah memiliki izin untuk memproduksi delapan jenis kendaraan ringan Esemka, antara lain Esemka Bima dalam berbagai varian mesin, Esemka Digdaya, Esemka Garuda 4x4, dan Esemka Borneo.

Selain itu, merek dan paten Esemka telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, memastikan Esemka yang resmi adalah yang berlokasi di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah.

Pengakuan Roy Suryo yang Kecewa terhadap Jokowi Gara-gara Esemka

Mobil Esemka sampai kini masih 'gaib' di pasaran, meski demikian pabriknya di Boyolali, Jawa Tengah, masih beroperasi.

Karena gaibnya mobil Esemka, penggugat Aufaa Luqmana Re A akhirnya membeli mobil Esemka jenis Bima Pickup yang diinginkannya dalam kondisi seken produksi tahun 2018.

Alasan dia tidak membeli Esemka seken karena tak berhasil mendapatkannya baru dari pabrik.

Baca juga: Beda dengan Jokowi di Solo yang Masih Diusik Ijazah, SBY Pilih Nikmati Pensiun Lewat Musik & Lukisan

Ia pun membawa unit mobil tersebut ke pabrik PT. SMK di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali untuk melakukan servis.

Di situ Aufaa mendapati tak ada aktivitas produksi maupun jual beli.

“Di Esemka saya datang tidak ada produksi mobil, jual beli mobil. Tapi untuk melakukan servis bisa. Tapi untuk jual beli atau pun produksi mobil tidak ada,” ungkap Aufaa saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Rabu (30/7/2025).

Ia sempat mencari mobil ini sebulan lebih. Akhirnya ketemu dan dilepas pemiliknya dengan harga Rp 45 juta.

“Saya cari marketplace sulit. Ketemu ini langsung beli. Sempat ditawar. Aslinya Rp 50 juta saya tawar Rp 40 juta. Akhirnya ngambil tengah-tengah Rp 45 juta. Untuk jasa angkutan barang,” terangnya.

Baca juga: Aufaa Luqman Penggugat Mobil Esemka di Solo Akhirnya Beli Seken, ke Pabrik Sudah Tak Ada Produksi

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved