Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Menara Baskoro di Klaten : Dulu Tempat Pakubuwono X Salat Istikharah, Mencari Petunjuk

Menara Baskoro ini terletak di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
jatengprov.go.id
BANGUNAN BERSEJARAH KLATEN - Menara Baskoro yang konon merupakan peninggalan Paku Buwana X Surakarta itu kini berdiri megah setelah dibangun ulang saat diresmikan Bupati Klaten kala itu, Sri Mulyani, Kamis (12/3/2020) malam. Beginilah asal-usul Menara Baskoro. 

Tangga menara memiliki lima pancar, yang dimaknai sebagai lambang rukun Islam.

Dinamakan Baskoro karena tempat ini menjadi tempat meminta penerangan dari Illahi lewat salat istikarah.

Kini, Menara Baskoro bukan hanya simbol spiritual, tetapi juga menjadi objek wisata religi yang ramai dikunjungi.

Dari puncak menara, pengunjung dapat menikmati panorama indah Karanganom dan suasana pedesaan Klaten yang menenangkan.

Warga terus menata kawasan ini agar menjadi destinasi sejarah dan budaya yang memperkuat identitas lokal Klaten.

Baca juga: Asal-usul Air Terjun Kedung Sriti, Surga Tersembunyi yang Ekstrem di Tawangmangu Karanganyar

Wisata di Menara Baskoro

Menara setinggi 11 meter ini tidak hanya menjadi destinasi wisata baru bagi warga Klaten, tetapi juga simbol gotong royong masyarakat Soropaten.

Pembangunan kembali menara dilakukan dengan dana sebesar Rp300 juta, terdiri dari Rp100 juta bantuan APBD dan Rp200 juta hasil swadaya masyarakat, termasuk warga Soropaten yang merantau.

Bupati Klaten kala itu, Sri Mulyani, memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi warga yang tak hanya membangun menara, tetapi juga menjaga tradisi wayang kulit yang rutin digelar setiap malam Jumat Legi sejak 1926.

“Semangat gotong royong warga Soropaten ini luar biasa dan patut dicontoh. Saya berharap situs-situs sejarah seperti Menara Baskoro terus dirawat,” ujarnya.

Kini, Menara Baskoro menjadi salah satu ikon wisata religi dan budaya Klaten.

Banyak warga menjadikannya tujuan gowes maupun tempat berswafoto, menikmati perpaduan sejarah, spiritualitas, dan keindahan alam di satu tempat.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved