Eks Buruh Sritex Tuntut Pesangon

ULTIMATUM eks Buruh Sritex Sukoharjo: Awal 2026 Siap Turun ke Jalan Lagi Jika Pesangon Tak Cair!

Mereka siap kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar pada Januari atau Februari 2026.

TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
AKSI DAMAI - Ribuan orang mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menggelar aksi damai di depan kompleks pabrik Sritex, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Mereka menuntut kejelasan pembayaran pesangon dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang belum diterima hingga kini. 

Ringkasan Berita:
  • Ribuan eks karyawan PT Sritex menggelar aksi damai di depan pabrik Sukoharjo menuntut pembayaran pesangon dan THR yang belum cair.
  • Mereka menilai kinerja kurator lamban dan mendesak pemerintah turun tangan karena 90 persen penghitungan aset selesai namun Rp380 miliar untuk 8.475 buruh belum dibayar.
  • Jika hingga akhir 2025 tak ada kemajuan, para eks buruh mengancam akan menggelar aksi lebih besar pada awal 2026.

 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Para eks buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo memberi ultimatum keras.

Jika hingga akhir 2025 tak ada perkembangan berarti dalam pembayaran pesangon dan Tunjangan Hari Raya (THR), mereka siap kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar pada Januari atau Februari 2026.

Aksi damai yang digelar di depan kompleks pabrik Sritex, Sukoharjo, Senin (10/11/2025), menjadi wujud kekecewaan ribuan eks karyawan terhadap lambannya kinerja kurator dalam menyelesaikan hak-hak buruh.

TUNTUT HAK - Ribuan orang mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menggelar aksi damai di depan kompleks pabrik Sritex, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Mereka menuntut kejelasan pembayaran pesangon dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang belum diterima hingga kini.
TUNTUT HAK - Ribuan orang mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menggelar aksi damai di depan kompleks pabrik Sritex, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Mereka menuntut kejelasan pembayaran pesangon dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang belum diterima hingga kini. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

“Ini aksi damai. Kami hanya menuntut agar kurator segera membayarkan pesangon dan THR sebagaimana yang sudah kami ajukan sejak lama,” ujar Ketua Koordinator Solidaritas Eks Karyawan Sritex, Agus Wicaksono, di lokasi aksi.

Agus menegaskan, para mantan pekerja sudah terlalu lama menunggu kejelasan.

Pemerintah pusat pun didesak turun tangan agar penyelesaian kasus ini tidak terus berlarut-larut.

Baca juga: Gelar Aksi Damai, eks Buruh Sritex Sukoharjo Tuding Kurator Lamban, Desak Pemerintah Turun Tangan

“Kami akhirnya harus meminta bantuan pemerintah supaya suara kami benar-benar terdengar. Karena sampai sekarang belum ada kejelasan,” katanya.

Jumlah peserta aksi membludak dari perkiraan awal.

Panitia hanya menyiapkan 990 pita tanda peserta, namun seluruhnya habis karena lebih dari seribu orang hadir membawa spanduk dan poster tuntutan.

Mereka mendesak agar proses lelang aset Sritex segera dipercepat.

Menurut hasil mediasi terakhir, sekitar 90 persen penghitungan aset sudah selesai, namun sisanya masih tersendat di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Baca juga: ALASAN Eks Buruh Sritex Sukoharjo Gelar Aksi Damai, Kurator Tiap Kali Ditanya Pesangon: Masih Hitung

“Penghitungan yang belum selesai ini lambat sekali. Padahal tanpa itu, lelang tidak bisa dilakukan. Sampai sekarang, sekitar Rp380 miliar untuk 8.475 eks karyawan belum dibayarkan,” jelas Agus.

Ia memperingatkan, kesabaran para eks buruh sudah di ujung tanduk.

“Kalau akhir tahun ini tidak ada perubahan, aksi kami berikutnya akan lebih besar lagi,” tegasnya.

Agus juga berharap DPR RI, terutama Komisi IX, segera memanggil perwakilan eks karyawan guna membahas penyelesaian masalah ini, sesuai janji anggota DPR Arya Bima beberapa waktu lalu.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved