Gelar Pahlawan Soeharto

Astana Giribangun Karanganyar Landai Tak Diserbu Peziarah di Momen Penghormatan Terbesar Soeharto

Hanya beberapa mobil pribadi dan kendaraan kecil yang berhenti sejenak di tepi jalan menuju makam di lereng Gunung Lawu itu.

|
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
LANDAI PEZIARAH - Suasana Astana Giribangun Karanganyar, pasca penobatan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025). Di Astana Giribangun, Karanganyar, tempat peristirahatan terakhir Presiden ke-2 RI itu, tidak ada gegap gempita, tak pula hiruk pikuk rombongan besar peziarah. 

Namun di Giribangun, segala hal berjalan pelan, nyaris tanpa tanda bahwa peristiwa besar sedang terjadi.

Di sinilah Soeharto bersemayam, dan di sinilah pula waktu seolah berjalan lebih lambat, sepi, teduh, dan penuh kenangan.

Makam Keluarga dari Soeharto

Astana Giribangun merupakan salah satu destinasi wisata religi di Karanganyar yang terkenal adalah 

Astana Giribangun yang berlokasi di Matesih Karanganyar ini merupakan kompleks makam keluarga Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.

Berlokasi di lereng Gunung Lawu pada ketinggian sekitar 660 mdpl, kompleks makam ini berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 4,3 hektar di Bukit Ngaglik, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih. 

Makam ini sekitar 30 kilometer atau sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Solo.

Suasana sejuk khas pegunungan berpadu dengan pemandangan hijau yang indah membuat kawasan ini terasa damai dan khidmat.

Sebelum berdiri Astana Giribangun, area ini merupakan kompleks pemakaman keluarga Pura Mangkunegaran bernama Astana Mangadeg.

Pada tahun 1974, Presiden Soeharto memutuskan membangun Astana Giribangun sebagai tempat peristirahatan keluarga Cendana.

Baca juga: Pro Kontra Gelar Pahlawan Nasional Soeharto : Penolakan PCNU Karanganyar hingga Dukungan Jokowi

Keluarga Soeharto disebut Keluarga Cendana karena rumah kediaman Soeharto di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi asal penamaan tersebut.

Pada Jumat Wage, 23 Juli 1976, kompleks makam keluarga Cendana ini diresmikan.

Astana Giribangun terdiri dari tiga cungkup utama:

Cungkup Argosari: cungkup paling utama, tempat dimakamkannya Presiden Soeharto dan istrinya, Siti Hartinah (Tien Soeharto). Di sini pula dimakamkan orang tua Siti Hartinah, pasangan Soemarharjomo, keturunan Mangkunagoro III.

Baca juga: Ada Bekas Kamar Bung Karno di Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Solo, Konon Ada Kisah Mistisnya

Cungkup Argokembang: diperuntukkan bagi para pengurus pleno dan seksi Yayasan Mangadeg.

Cungkup Argotuwuh: menjadi tempat peristirahatan bagi pengurus Yayasan Mangadeg maupun keluarga besar Mangkunegaran.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved