Sekolah Rakyat di Sukoharjo
Pembangunan Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo, Warga Gadingan Takut Jalan Kampung Jadi Korban
Warga takut jalan yang selama ini mulus dan menjadi urat nadi kampung akan rusak oleh kendaraan berat proyek.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
“Walaupun sekolah ini sesuai dengan perintah presiden dikhususkan untuk saudara kita yang kurang mampu dan miskin di DT-SEN desil 1 desil 2, tetapi fasilitasnya proses belajar mengajarnya seperti sekolah unggulan,” tegasnya.
Baca juga: Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo Ditargetkan Beroperasi Juli 2026, Siswa Rintisan Dipindahkan
Ia menambahkan, pembangunan sekolah rakyat permanen merupakan bentuk nyata arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk memutus mata rantai kemiskinan lewat jalur pendidikan.
“Pak Presiden dengan sekolah ini ingin memutus transmisi kemiskinan. Yang kedua ingin memuliakan rakyatnya yang masih miskin. Dan ingin membangun harapan baru yang selama ini tidak sekolah dan bisa mewujudkan apa yang mereka cita-citakan,” tuturnya.
Pemerintah memperkirakan biaya pembangunan satu unit sekolah rakyat permanen mencapai Rp200–300 miliar, tergantung pada luas lahan dan kebutuhan infrastruktur di tiap daerah.
“Estimasi anggarannya disesuaikan dengan luas lahan. Kira-kira 200–300 miliar. Termasuk daerah lain di Jawa Tengah. Bulan Juli,” tambah Agus.
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Sekolah Rakyat (SR) merupakan sebuah inisiatif pendidikan alternatif yang bertujuan memberikan akses belajar kepada masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu atau tertinggal dalam sistem pendidikan formal.
Konsep Sekolah Rakyat telah ada sejak era awal kemerdekaan Indonesia dan kini kembali dihidupkan sebagai bagian dari upaya mengentaskan ketimpangan pendidikan di berbagai wilayah, termasuk di daerah-daerah pelosok.
Konsep dan Sejarah Sekolah Rakyat
Dikutip dari berbagai sumber, termasuk laman resmi Kementerian Sosial dan organisasi masyarakat sipil, Sekolah Rakyat bukanlah lembaga formal seperti sekolah negeri atau swasta pada umumnya.
Sebaliknya, SR adalah ruang belajar berbasis komunitas yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Materi yang diajarkan bisa berupa pengetahuan dasar seperti baca tulis, berhitung (calistung), hingga pendidikan karakter, keterampilan hidup (life skills), bahkan kewirausahaan.
Konsep ini sempat populer pada masa awal kemerdekaan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa, sebelum sistem pendidikan nasional terbentuk utuh.
Kini, sejumlah organisasi dan lembaga, termasuk Kemensos, kembali menggagas pendirian Sekolah Rakyat dalam rangka mendorong pembangunan manusia.
Tujuan Pendirian Sekolah Rakyat
Tujuan utama dari pendirian Sekolah Rakyat adalah untuk menjangkau kelompok rentan yang kesulitan mengakses pendidikan formal.
| Bakal Dipindah Lokasi ke Sukoharjo, Sekolah Rakyat di Solo Akui Belum Dapat Info soal Rencana Pindah |
|
|---|
| 1.000 Siswa Bakal Tempati Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo, dari Jenjang SD Hingga SMA |
|
|---|
| Satu Sekolah Rakyat Permanen Butuh Dana Capai Rp300 Miliar, Berapa Biaya yang Dibangun di Sukoharjo? |
|
|---|
| Terkendala Lahan Terbatas, Solo Gagal Bangun Sekolah Rakyat Permanen |
|
|---|
| 2 Sekolah Rakyat di Solo Dipindah ke Sukoharjo Tahun 2026, Wamensos : Lahan di Solo Terlalu Padat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/TINJAU-LOKASI-SEKOLAH-RAKYAT-Wakil-Menteri-Sosial-Agus-Jabo-Priyono-meninjau-lahan-sekolah-rakyat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.