Sejarah Kuliner Legendaris
Mengenal Bistik Galantin, Kuliner Favorit Pakubuwono XIII, Hidangan Perpaduan Eropa-Jawa
Bistik, atau beef steak dalam tradisi Barat, telah lama menjejak di Indonesia sejak masa kolonial Belanda.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS/SARIE FEBRIANE
KULINER LEGENDARIS SOLO - Bistik galantin dari Restoran Kusuma Sari merupakan salah satu wujud bistik klasik yang telah lama dikenal kalangan keraton Jawa. Inilah sejarah bistik galantin yang merupakan kuliner favorit Pakubuwono XIII. (KOMPAS/SARIE FEBRIANE)
Kini, makanan yang dulu berkesan elitis itu telah menjadi hidangan yang lebih terjangkau, tanpa kehilangan keanggunan rasa dan tampilannya.
Secara historis, bistik berasal dari kata biefstuk (Belanda) atau beefsteak (Inggris).
Namun di tangan masyarakat Jawa, makanan ini dimodifikasi dengan sentuhan lokal: daging digoreng, diberi kecap manis, merica, dan pala.
Hasilnya adalah bistik Jawa yang lembut, manis-gurih, dan kaya aroma rempah.
(*)
Berita Terkait: #Sejarah Kuliner Legendaris
| Sejarah Kolak Pisang, Kuliner Khas Ramadhan yang Legendaris di Solo, Ternyata Dikenalkan Wali Songo |
|
|---|
| Sejarah Huzarensla, Kuliner Perpaduan Belanda-Jawa yang jadi Favorit Putri Mangkunegaran Solo |
|
|---|
| Sejarah Garang Asem, Kuliner Legendaris Solo yang jadi Salah Satu Menu Favorit Mangkunegara VI |
|
|---|
| Sejarah Opor Ayam Khas Solo: Konon Merupakan Kuliner Akulturasi India, Jawa, dan Arab |
|
|---|
| Sejarah Sayur Bobor : Kuliner Solo yang Sudah Berusia 2 Abad, Dulu untuk Ritual Menyapih Anak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.