Jumenengan Keraton Solo
MAKNA Gelar Panembahan yang Diberikan PB XIV ke 3 Kerabat Keraton Solo, Mirip Dewan Pertimbangan?
Pengamat Sejarah, Ki Rendra Agusta, menjelaskan bahwa istilah panembahan memiliki makna etimologis yang erat dengan kata “sembah.”
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Saat ini sudah ada lima kerabat yang mendapat kekancingan setelah upacara naik tahta atau jumenengan digelar pada Sabtu (15/11/2025) lalu.
Kekancingan adalah surat keputusan atau penetapan resmi yang dikeluarkan oleh Keraton Solo.
Diketahui ada 5 kerabat yang sudah mendapat kekancingan:
- GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani
- GRay Devi Lelyana Dewi (putri kedua)
- GRay Dewi Ratih Widyasari (putri ketiga)
- KGPH Benowo (adik Sinuhun PB XIII)
- KGPH Dipokusumo (adik Sinuhun PB XIII)
GKR Timoer menegaskan bahwa di era kepemimpinan Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tidak akan menggunakan bebadan lama era Pakubuwono XIII.
Setiap masa kepemimpinan memiliki kepengurusan tersendiri.
“Tentu tidak (menggunakan bebadan lama). Karena setiap kepemimpinan baru bergantinya seorang raja, mereka akan melantik kelembagaan atau bebadan baru sesuai keputusan atau pandangan raja apakah beliau mampu memegang kepemimpinan di keraton,” jelasnya.
Ia belum bisa memastikan kapan bebadan baru akan diumumkan.
Baca juga: Pasca Jumenengan Pakubuwono XIV, Struktur dan Pejabat Keraton Solo Bakal Berganti, Ini Bocorannya!
Saat ini pihaknya sedang merancang struktur organisasi yang akan membantu sinuhun dalam menjalankan urusan Keraton Kasunanan Surakarta.
“Sedang kami rancang. Nanti akan kami umumkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, setelah Pakubuwono XIII wafat, Keraton Kasunanan Surakarta terbelah menjadi dua. Sejumlah kerabat tidak mengakui KGPH Purboyo atau KGPAA Hamengkunegoro. Mereka justru menobatkan putra tertua Pakubuwono XIII, KGPH Mangkubumi/Hangabehi, sebagai pewaris tahta.
GKR Timoer menegaskan pihaknya sudah berusaha menjalin komunikasi dengan kerabat yang menolak kepemimpinan Pakubuwono XIV Purboyo. Namun karena tidak ada titik terang, pihaknya tetap akan menjalankan kelembagaan keraton dengan kerabat yang sejalan.
“Kalau tidak mau kita ajak baik-baik, kita tinggalkan. Kalau kita menengok ke belakang terus, tidak akan maju-maju seperti masanya PB XIII,” pungkasnya.
Baca juga: Makna Kirab Jumenengan PB XIV Hamengkunegoro Keraton Solo, Deklarasi Raja Baru untuk Masyarakat
(*)
| 3 Kerabat Keraton Solo Dapat Gelar Panembahan, Konon Gelar Tertinggi dalam Kerajaan Mataram Islam |
|
|---|
| Sinuhun Pakubuwono XIV Keraton Solo Naikkan Pangkat Kerabat, Ada Kaitan dengan Bebadan Baru? |
|
|---|
| Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Hamengkunegoro, Lima Kerabat Dapat Kekancingan |
|
|---|
| Pakubuwono XIV Purboyo Gelar Jumenengan di Masa Berkabung, Tedjowulan: Silakan Diartikan Sendiri |
|
|---|
| Surat Wasiat Mendiang PB XIII Dipertanyakan Mangkubumi, GKR Timoer Rumbai : Seharusnya Dia Bijaksana |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Putri-tertua-Pakubuwomo-XIII-GKR-Panembahan-Timoer-Rumbai-Kusuma.jpg)