Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Semar Mendem, Jajanan Keraton yang Masih Eksis di Solo, Namanya Ternyata sebagai Pengingat

Kini, semar mendem juga mudah dijumpai di luar lingkungan keraton, dijual berdampingan dengan aneka jajanan pasar.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Sajian Sedap
KULINER LEGENDARIS SOLO - Ilustrasi semar mendem, makanan khas Keraton Solo, Jawa Tengah. Beginilah sejarah semar mendem. 

Namun, di balik kesan humoris itu, filosofi semar mendem sangat dalam.

Hidangan ini mengingatkan para pemimpin, khususnya raja di masa lalu, agar tidak “mabuk” oleh kekuasaan, harta, atau pujian.

Semar sebagai simbol kebijaksanaan menjadi pengingat bahwa pemimpin harus mengutamakan kepentingan rakyat dan menjaga laku hidup yang lurus.

Bisa Ditemukan di Pasar Gede Solo

Meski dahulu sering hadir dalam acara istimewa dan lingkungan keraton, semar mendem kini mulai jarang ditemui.

Namun, beberapa pedagang masih setia melestarikannya, salah satunya Toni, penjual semar mendem di Pasar Gede Solo yang sudah mewarisi resep turun-temurun dari ibunya.

Baca juga: Sejarah Mie Ayam : Kuliner yang Aslinya dari Tiongkok, Mulai Populer di Solo Raya pada 1980-an

Warungnya bernama Semar Mendem Mbah Pat.

Lokasinya ada di barat pintu masuk Pasar Gede Solo, berdampingan dengan aneke penjual makanan lainnya.

Tidak sedikit pula pembeli dari luar kota yang datang hanya untuk mencicipinya.

Di Pasar Gede Solo, suasana yang khas membuat pengalaman menikmati semar mendem semakin istimewa

Aroma rempah, ramainya pedagang, dan keramaian pasar menciptakan atmosfer yang menyatu dengan kuliner tradisional ini.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved