Berita Solo Terbaru
Curhatan PKL Bermobil di Kawasan Keraton Solo : Sudah Pandemi, Kena Pungli Oknum Rp 3 Juta Per Tahun
Sudah terdampak pandemi, mereka juga harus membayar retribusi senilai jutaan rupiah terhadap oknum tak bertanggung jawab.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Penjualan IO, misalnya, merosot sempat di angka 75 persen dibanding kondisi sebelum pandemi.
Adapun ia mematok harga barang daganganya di kisaran Rp 65 - 70 ribu per potongnya.
"Ibaratnya dulu itu dagang bisa terjual 5 - 10 kodi sekarang kisaran 3 - 4 kodi saja," tandasnya.
Saat ini TribunSolo.com mencoba mengkonformasi Satpol PP Solo atas tuduhan dari seorang pedagang bermobil tersebut.
Baca juga: Berada di Garda Terdepan,Tenaga Kesehatan Karanganyar Digelontor Miliaran Rupiah untuk Atasi Pandemi
Baca juga: Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Lapak PKL hingga Shelter Bus di Manahan Solo Bakal Direlokasi
PKL Manahan
Belum jelasnya nasib Piala Dunia U-20 membuat para PKL di area Komplek Manahan harap-harap cemas.
Pasalnya, ajang 2 tahunan itu terancam dibatalkan mengingat keadaan pandemi Covid-19 belum usai.
Para PKL pun saat ini tengah menunggu, relokasi bakal dilakukan atau tidak.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo sendiri masih belum dapat memutuskan hal tersebut.
"Tergantung PSSI bagaimana, nanti diliburkan saja atau dibongkar," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Update Piala Dunia U-20 di Solo, Wali Kota FX Rudy : Ditunda atau Tidak, Solo Sudah Siap!
Baca juga: Kesaksian Pelajar SMA yang Ditangkap Polisi : Diajak Teman Katanya Mau Main, Tapi ke Acara Demo
"Masih kita komunikasikan," tambahnya menekankan.
Rudy sendiri berharap segera ada titik terang, sebab nasib para PKL Manahan saat ini bergantung pada PSSI.
"Ini saya perintahkan nunggu dulu, perintah PSSI bagaimana," paparnya.
"Kita akan mengirim surat," tegas Rudy.
Ia pun menanggapi wacana PKL diliburkan sementara waktu dan tidak direkolasi.