Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Terduga Teroris Sukoharjo Ditangkap

Sosok Diduga Calon Amir JI yang Dicokok Densus 88 di Klaten : Dikenal Pengusaha Roti di Kalimantan

Siapa sangka, sosok yang bakal menjadi pentolan JI itu dikenal berbaur dengan warga Kelurahan/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
ILUSTRASI : Personel gabungan dari Densus 88 dan Polres saat penggeledahan di Dukuh Waringinrejo, RT 02 RW 22, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (16/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang terduga teroris berisial S (55) dicokok Densus 88 Antiteror tersiar kabar digadang-gadang menjadi calon Amir Jamaah Islamiyah (JI).

Ia bakal menggantikan kekosongan pimpinan JI sepeninggal Para Wijayanto yang ditangkap di Bekasi akhir Juni tahun 2019 lalu.

Siapa sangka, sosok yang bakal menjadi pentolan JI itu dikenal berbaur dengan warga Kelurahan/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris Asal Sukoharjo, Pengamat Soroti Kondisi Jemaah Islamiah

Baca juga: Pengamat Terorisme : Sosok S Warga Nguter yang Dicokok Densus 88 Adalah Calon Amir Jemaah Islamiyah

Baik dalam kegiatan sosial masyarakat maupun acara yang bersifat keagamaan, sehingga tak muncul kecurigaan akan pribadi S.

Seorang tetangga bernama Rusito pun kaget mendengar kabar tersebut.

Mengingat, selama hampir 10 tahun tinggal di Nguter, tak sekalipun gelagat aneh dipertontonkan, baik S maupun keluarganya.

"Saya malah kaget, disini kajiannya bagus sekali, tidak ada yang aneh," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).

Pertemuan terakhirnya, dengan S sendiri berlangsung cukup lama, yakni saat S menikahkan anaknya sekira 3 bulan yang lalu.

Pasca acara pernikahan tersebut, S tak terlihat lagi di Nguter sampai sekarang.

"Katanya ke Kalimantan, di sana punya perusahaan roti," aku dia.

"Menantunya kan dari sana juga," imbuhnya.

S sendiri, sambung Rusito merupakan warga Wonogiri yang menikah dengan warga Nguter dan mendiami rumah tersebut selama lebih kurang 10 tahun.

"Di sini ada anak dan istrinya," paparnya.

"Anaknya yang masih di sini ada 1 orang," terangnya.

Baca juga: Ada Penangkapan Terduga Teroris Asal Sukoharjo di Ceper Oleh Densus 88, Ini Kata Kapolres Klaten

Baca juga: Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo Dicokok di Ceper Klaten, Polda Jateng : Silahkan ke Densus 88

Bukan Orang Sembarangan 

Pengamat Radikalisme dan Terorisme, Tayyip Malik mengungkapkan S tengah disiapkan untuk mengisi kekosongan kekuasaan di tubuh Jemaah Islamiah (JI).

Kekuasaan JI saat ini diketahui tengah kosong pasca tertangkapnya pimpinan kelompok tersebut, Para Wijayanto.

Baca juga: Cerita Tetangga Sempat Curiga Beberapa Hal, Sempat Ditanyai Polisi Sebelum S Ditangkap Densus 88

Baca juga: Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo Dicokok di Ceper Klaten, Polda Jateng : Silahkan ke Densus 88

Seperti diketahui, Para Wijayanto ditangkap Densus 88 Antiteror pada 29 Juni 2019 di Bekasi, Jawa Barat. 

"Nama itu sudah muncul untuk menggantikan Para. Amir itu bisa diganti karena meninggal atau halangan syar'i termasuk ditangkap," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).

Bila ingin dirunut, menurut pengeloa Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), penangkapan S juga berkaitan dengan penemuan bunker senjata di kawasan Kabupaten Klaten sekira medio 2014 silam. 

"Kalau lebih spesifik lagi, tren orang-orang yang pernah dikirim ke Suriah," katanya. 

Medio 2018 menjadi periode dimana mereka yang pergi ke Suriah sebagai kader-kader JI dicokok Densus 88 Antiteror.

Untuk diketahui, JI bertanggungjawab dalam aksi bom Bali 2002 dan bom kembar Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton 2009.

Penangkapan S, sambung Tayyip, bisa dikatakan sebagai langkah untuk memotong suksesi di tubuh JI. 

"Ini juga pengembangan kasus sebelumnya. Kira-kira jangan sampai kemudian melakukan konsolidasi lagi," ucapnya. 

Pengakuan Tetangga 

Tetangga mengaku terkejut dengan kabar S ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Warga bernama, Rusito tak menyangka, jika S diamankan Densus 88 Antiteror Polri.

"Saya malah baru dengar ini, jujur saya kaget," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).

Di mata warga Kelurahan/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, S dikenal aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

"Orangnya tidak ada masalah," aku dia.

Baca juga: Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo Dicokok di Ceper Klaten, Polda Jateng : Silahkan ke Densus 88

Baca juga: BREAKING NEWS : Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo di Ceper Klaten

"Kesehariannya biasa dan srawung dengan para tetangga, termasuk ikut kerja bakti dan among tamu juga," imbuhnya.

Dikatakan, S sendiri aktif dalam kegiatan keagamaan seperti mengisi ceramah.

"Kalau di sini jarang mengisi pengajian, seringnya diluar kampung, di Pojok, di Pengkol, tapi kalau ramadhan sering di sini," ungkap dia.

Saat mengisi ceramah, S tak pernah menyingggung hal yang bersifat memprovokasi.

"Kajian bagus, tentang akidah," jelasnya.

S menurut Rusito merupakan warga Wonogiri yang menikah dengan warga setempat dan mendiami rumah tersebut selama lebih kurang 10 tahun.

"Di sini ada anak dan istrinya," paparnya.

"Anaknya yang masih di sini ada 1," terang dia menekankan.

Keluarga Membenarkan

Keluarga sudah membenarkan penangkapan S oleh Densus 88 Antiteror Polri.

Namun saat TribunSolo.com mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna tidak menjawab jelas.

Dia enggan menjawab secara pasti kabar penangkapan terduga teroris itu.

"Silahkan ke Densus 88," ucap Iskandar singkat, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Teroris di Jepara, Ternyata di Rumah Ada Otak Penyerangan Kasus Pasar Kliwon Solo

Baca juga: Kurun Waktu 11 Hari Densus 88 Antiteror Tangkap 10 Terduga Teroris, di Antaranya Ada di Jateng

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris asal Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terduga teroris yang ditangkap pasukan burung hantu tersebut berisial S (55).

Adapun S diamankan di Jalan Ceper, Kecamatan Kabupaten Klaten Jumat (13/11/2020).

Bahkan informasi yang beredar, S merupakan Ketua Tim Laznah yang berperan dalam penentuan Amir Jamaah Islamiah (JI).

S juga diduga menjadi kandidat calon Amir JI yang baru.

Baca juga: Terduga Teroris di Sumbar Dicokok Densus 88, Bekerja Sebagai Sopir, Kades : Orangnya Kurang Bergaul

Baca juga: Densus 88 Antiteror Cokok Terduga Teroris Kelompok Imarrudin di Lampung, Satu Diantaranya Sales Roti

Pantauan di lapangan, kediaman S terlihat sepi dan tak banyak aktifitas.

Jendela dan pintu utama kediaman S di Nguter terkunci rapat rapat.

TribunSolo.com mencoba mengetuk pintu S dan disahut oleh sang istri.

Sang istri, S membenarkan kabar tersebut.

Dari pihak kepolisian sudah memberitahu keluarganya terkait penangkapan suaminya.

"Sudah, sudah dikasih tahu," katanya singkat saat ditemui ekslusif TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).

Latihan Bongkar Pasang M16 di Cawas Klaten

Sebelumnya, pada waku yang lain sebanyak empat terduga teroris anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI) ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Terduga teroris pertama berinisial MN (41) alias Safiq alias Martin alias Kholid yang ditangkap di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengungkapkan, MN diduga berperan menyembunyikan terduga teroris lain dan mengikuti pelatihan.

"Membantu menyembunyikan Muhammad Tsabat Abdullah alias Dul dan Soleh Habibi (yang telah tertangkap)," ungkap Argo melalui keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).

5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo, Kerabat Kaget Sebab Tak Ada Aktivitas Mencurigakan

Camat Grogol Benarkan Ada Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Desa Pondok

Martin diketahui juga pernah mengikuti pelatihan Kegiatan Alam Terbuka (KAT) kelompok Adira angkatan pertama gelombang kedua pada tahun 2012.

Terduga teroris kedua yang ditangkap Densus 88 berinisial MTA (27) alias Dul alias Tsabat, pria yang disembunyikan oleh Martin.

Ia ditangkap di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

MTA diduga pernah berangkat ke Suriah.

"Keterlibatan yaitu peserta Sasana JI gelombang ke-2, berangkat ke Suriah pada gelombang ke-6," ucap dia.

Kemudian, penangkapan berikutnya terjadi di Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Di lokasi ini, Densus 88 meringkus NMMK (38) alias Alung alias Nur alias Salman.

Ia diduga membantu menyembunyikan terduga teroris MTA.

Salman diduga mengamankan lima pucuk senjata api laras panjang rakitan dan menyerahkan kepada anggotanya di Jakarta dan Lampung pada 2013.

Polisi juga menduga Salman pernah mengikuti pelatihan bongkar pasang senjata M.16 di Cawas, Klaten pada 2014.

Terakhir, Densus 88 meringkus IG alias Muhammad Ilham alias Bagus alias Yulian alias Sahidi alias Bimbim di kawasan Kota Bekasi.

Menurut Argo, IG terlibat dalam sejumlah aktivitas kelompok teroris.

"(IG diduga) datang ke pertemuan Situ Gintung Narasumber Markaz untuk memberi motivasi agar istiqomah pascapenangkapan amir JI," kata Argo.

"Panitia pengiriman ikhwan ke Ambon saat kerusuhan 2005 dan menjadi anggota syariyah Abu Dujana JI tahun 2005/2006," sambung dia.

Terduga Teroris asal Grogol Sukoharjo Dikenal Bekerja Wiraswasta, Merupakan Penjual Baju dan Masker

Sebelum Rumahnya Digeledah,Gerak-gerik Terduga Teroris asal Grogol Sukoharjo Sudah Diintai Densus 88

Penggeledahan di Sukoharjo

Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan rumah terduga teroris berinisial F (30), di Dukuh Temulus RT 03 RW 07, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Sabtu (3/10/2020).

Menurut ketua RT ketua setempat, Miyanto, penggeledahan dilakukan sekitar pukul 18.30 WIB.

"Ya tadi ada penggeledahan rumah F habis magrib tadi," kata dia.

Dia mengatakan, penggeledahan berlangsung cukup lama.

"Habis isya masih, mungkin sampai sekitar pukul jam 20.00 WIB," imbuhnya.

Dari hasil penggeledahan sendiri, polisi membawa sejumlah barang elektronik, seperti komputer dan HP.

"Kalau buku-buku tidak ada, hanya barang elektronik seperti HP dan komputer," jelasnya.

Miyanto menjelaskan, dari informasi yang ia dapatkan dari pihak kepolisian, F diduga ikut jaringan terorisme.

Namun dia juga tidak mengetahui F ikut dalam jaringan apa.

"Tadi polisi bilang mau melakukan penggeledahan rumah terduga teroris." jelas dia.

"Tapi kan itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, kalau tidak terbukti nanti kan semua dikembalikan," tandasnya.

Camat Grogol Bagas Windaryatno membenarkan adanya penangkapan dan penggeledahan rumah terduga teroris di wilayahnya, Sabtu (3/10/2020). 

Berkaitan dengan penangkapan ini tidak banyak informasi yang dia miliki sebab menjadi ranah kepolisian. 

"Iya benar (ada penangkapan)," kata Bagas, Minggu (4/10/2020). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sembunyikan Terduga Teroris, Martin Diciduk Densus 88

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved