Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

PPKM Darurat Karanganyar: Wisatawan Nekat Liburan ke Tawangmangu, Langsung Diminta Putar Balik

Pengawasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Karanganyar makin ketat. 

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dokumen Humas Polres Karanganyar
Petugas melakukan penindakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Karanganyar, Minggu (4/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pengawasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Karanganyar makin ketat. 

Petugas gabungan melakukan sidak di lokasi wisata Tawangmangu, Karanganyar

Mereka memantau kondisi lokasi wisata tersebut, apalagi pada akhir pekan seperti ini. 

Baca juga: Sidak PPKM Darurat Solo, Mall Tutup Sementara: Hanya Gerai Obat dan Bahan Pokok yang Buka

Baca juga: Ada PPKM Darurat dan Gerakan Boyolali di Rumah Saja, Alun-alun Pengging Sepi Aktivitas

Dari temuan yang ada, masyarakat ada yang nekat makan di tempat. Padahal sesuai aturan harus dibawa pulang. 

AKBP Muchammad Syafi Maula, membenarkan masih adanya masyarakat yang datang ke lokasi wisata.

"Hari Sabtu dan Minggu masih banyak dari masyarakat yang datang, namun kita sosialisasi dan himbu untuk putar balik," ujarnnya, Minggu (4/7/2021). 

Baca juga: Potret Pasar Klitikan Solo: Biasanya Ramai Pengunjung, Kini Bak Pasar Mati Karena PPKM Darurat

Dia menambahkan, penindakan ini sebagai langkah menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.  

"Akan kita lakukan secara rutin, melalui Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan dan tingkat Polsek," ujarnya.

Kapolres Karanganyar menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara menyeluruh.

Baca juga: Syarat Orang Masuk ke Sragen saat PPKM Darurat, Harus Tunjukkan Kartu Vaksin Minimal Dosis Pertama

"Harapan tidak ada warga yang kumpul-kumpul makan di tempat, bisa dibawa pulang, apabila ada melanggar langsung kita tindak," ujarnya.

Diketahui saat penindakan itu, masyarakat kocar-kacir melarikan diri saat melihat petugas datang dan langsung putar balik. 

Selain itu, penyemprotan disinfektan di kawasan Colomadu, Karanganyar juga dilakukan, tepatnya di kawasan rawan penyebaran Covid-19. 

Jalan di Sragen Dialihkan

Memasuki masa PPKM darurat, terdapat pengalihan arus di jalan protokol Kabupaten Sragen. 

Terbaru, tidak setiap hari pengalihan arus menuju jantung kota Sragen akan diberlakukan. 

Pengalihan arus akan berlaku mulai hari Senin hingga Jumat, dimana penutupan akan dilaksanakan setiap pukul 14.00 sampai 06.00 WIB. 

Baca juga: PPKM Darurat Sragen: Tak Ada Kursi di Rest Area Tol, Tak Boleh Makan di Tempat

Baca juga: PPKM Darurat Sragen, Kegiatan Masyarakat Dibatasi Maksimal Jam 8 Malam: Kuliner Sistem Pesan Antar

Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafiantoro Sakti, melalui Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen, Ipda Sigit Krisyanto mengatakan, penutupan yang dilakukan 24 jam hanya berlaku pada hari Sabtu dan Minggu. 

"Pengalihan arus di jantung kota Sragen akan dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, yang dilanjutkan pada hari senin pukul 06.00 WIB," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (4/7/2021). 

Selain itu, rute pengalihan arus tetap sama, yang diarahkan di masing-masing jalur lingkar, baik selatan maupun utara. 

Baca juga: Potret Pasar Klitikan Solo: Biasanya Ramai Pengunjung, Kini Bak Pasar Mati Karena PPKM Darurat

"Arus dari barat atau Solo, di simpang tiga Beloran akan dialihkan ke utara, arah ringroad utara," katanya. 

"Sedangkan dari arah timur atau Ngawi, di simpang empat terminal lama dilihkan ke ringroad selatan," tambahnya. 

Untuk kendaraan bus dan truk, dari arah barat akan dialihkan di simpang tiga Pungkruk, dapat melewati ringroad utara maupun masuk tol.

Bagi masyarakat yang ingin beraktivitas di sekitar pusat Kota Sragen, dapat memilih untuk lewat jalur-jalur tikus. 

Baca juga: 13 Pasar di Solo Ditutup Sementara Selama PPKM Darurat, dari Pasar Klewer, Depok, hingga Klitikan

Sedangkan, titik keramaian di simpang 4 Gemolong, terpantau belum ada pengalihan arus, pada Minggu (4/7/2021). 

Bagi masyarakat yang nekat melanggar aturan terbaru tersebut, maka akan diberikan sanksi berupa tilang. 

"Jika masih nekat melanggar, tentu saja akan dikenakan sanksi, tentu saja sanksi tilang," pungkasnya. 

Maksimal Jam 8 Malam

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memberlakukan PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021. 

Program ini dilaksanakan untuk menekan angka penularan Covid-19 di wilayah tersebut. 

Seperti diketahui, saat ini angka Covid-19 di berbagai daerah tengah meningkat. 

Baca juga: Ada PPKM Darurat dan Gerakan Boyolali di Rumah Saja, Alun-alun Pengging Sepi Aktivitas

Baca juga: Hajatan Dilarang, Pemkab Sragen Hanya Izinkan Ijab Qabul yang Dihadiri 10 Orang saat PPKM Darurat

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menginstruksikan, seluruh kegiatan masyarakat dibatasi hingga pukul 20.00 WIB. 

Salah satunya diberlakukan untuk toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. 

"Supermarket, toko kelontong, pasar swalayan dibatasi jam operasional hingga pukul 20.00 WIB, dengan kapasitas pengunjung 50 persen," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (4/7/2021). 

Baca juga: Catat! Jalur Pendakian Gunung Lawu Tutup Selama PPKM Darurat : Puncak Sudah Bersih, Tak Ada Pendaki

Kegiatan jual beli makanan dan minuman, juga dibatasi jam operasionalnya. 

"Pedagang kaki lima, angkringan, warung makan, kafe, restoran, rumah makan hanya menerima layanan pesan antar, dan tidak menerima makan ditempat, waktu operasionalnya maksimal pukul 20.00 WIB," jelasnya. 

Selain itu, seluruh pusat perbelanjaan di Kabupaten Sragen juga diberlakukan pembatasan jam operasional. 

Baca juga: PPKM Darurat Diperketat, Jam 4 Sore Jalan Protokol Kota Klaten Ditutup

"Kegiatan pusat perbelanjaan seperti toserba, shopping center, toko tradisional, konter ponsel, dan sejenisnya dibatasi maksimal buka pukul 20.00 WIB dengan ketat terapkan prokes," paparnya. 

Kegiatan pasar tradisional dan industri rumahan tetap berjalan 100 persen, dengan menerapkan ketentuan teknis dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sragen. 

Seluruh kegiatan masyarakat, akan diawasi langsung oleh satgas masing-masing kecamatan.

Pasar Klitikan Notoharjo Solo Sepi

Suasana berbeda sangat terlihat di Pasar Klitikan Notoharjo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (4/7/2021).

Pasar Klitikan Solo yang sering kali dipadati para pengunjung, kini sepi melompong.

Pasalnya, Pasar Klitikan masuk dalam 13 Pasar yang ditutup Pemerintah Kota Solo selama pemberlakukan PPKM Mikro Darurat.

Pemkot Solo tetap menutup sementara pasar non essensial, meski ada penolakan dari pedagang.

"Pokoknya seusai rapat tadi siang," kata Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, saat ditemui di Balaikota Solo, Sabtu (3/7/2021) malam.

Baca juga: Merasa Tak Pernah Ada Sosialisasi Resmi, Pedagang Kaget Pasar Klitikan Solo Tiba-tiba Ditutup

Baca juga: Jalan Protokol di Solo Tak Ada yang Ditutup saat Malam Hari: Penumpang Bus dan KA Bakal Diperiksa

Pasar Klitikan sendiri dikenal sebagai pasar barang-barang bekas, yang menjadi primadono warga Solo dan sekitarnya.

Berbagai barang bekas untuk kebutuhan otomotif, olahraga, dan elektronik dijual di Pasar Klitikan Solo.

Lengkapnya barang yang dijual, dengan harga yang lebih terjangkau, membuat Pasar Klitikan selalu ramai.

Namun, mulai hari ini tak ada satu pedagangpun yang berjualan di Pasar Klitikan.

Nampak, portal pintu masuk Pasar Klitikan ditutup Satgas Covid-19 Kota Solo.

MMT bertuliskan 'Tempat Ini Ditutup Sementara, Mulau 3 - 20 Juli 2021' terpasang di pintu masuk.

Kondisi Pasar Klitikan Solo yang ditutup sementara selama PPKM Mikro Darurat, Minggu (4/7/2021)
Kondisi Pasar Klitikan Solo yang ditutup sementara selama PPKM Mikro Darurat, Minggu (4/7/2021) (TribunSolo.com/Irfan Al Amin)

Pedagang Kaget

Para pedagang Pasar Klitikan Notoharjo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo dibuat terkejut dengan adanya larangan berjualan pada Minggu (4/3/2021).

Larangan itu tertulis di depan pintu gerbang yang kini telah tergembok dan tidak bisa diakses.

Menurut salah seorang pedagang, Agus K, pihaknya merasa tidak pernah mendapat sosialisasi resmi mengenai penutupan pasar.

"Kami tidak pernah mendapat sosialisasi resmi, saya tahu hanya dapat dari info WhatsApp grup, dan story dari teman-teman pedagang pasar," katanya.

Baca juga: 13 Pasar di Solo Ditutup Sementara Selama PPKM Darurat, dari Pasar Klewer, Depok, hingga Klitikan

Baca juga: Hajatan Dilarang, Pemkab Sragen Hanya Izinkan Ijab Qabul yang Dihadiri 10 Orang saat PPKM Darurat

Guna memastikan informasi tersebut, Agus melakukan kroscek pada Minggu pagi dan benar saja pasar tempatnya mencari nafkah telah dijaga ketat oleh aparat TNI-POLRI dan Satpol PP.

"Saya lihat tadi pagi sudah ramai, bahkan videonya juga viral," ujarnya.

Dirinya dan sejumlah pedagang lain tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa mengemasi barang dagangan agar aman dari tindak pencurian.

"Kami cuma bisa mengamankan barang," ungkapnya.

Kondisi Pasar Klitikan Solo yang ditutup sementara selama PPKM Mikro Darurat, Minggu (4/7/2021)
Kondisi Pasar Klitikan Solo yang ditutup sementara selama PPKM Mikro Darurat, Minggu (4/7/2021) (TribunSolo.com/Irfan Al Amin)

Dilansir dari video yang viral, terlihat para pedagang banyak melakukan aksi protes dengan melakukan teriakan kepada aparat.

"Itu pedagang pagi yang biasa beroperasi dari habis subuh sampai jam 08.00, di pinggir jalan," terangnya.

"Sedangkan kami pedagang siang yang bergerak dari jam 08.00 WIB sampai sore,"imbuhnya.

Para pedagang juga merasa keberatan dengan kebijakan untuk dilarang berdagang hingga tanggal 20 Juli mendatang.

"Kami juga keberatan, belum ada informasi juga untuk bantuan atau subsidi," jelasnya.

Kondisi Pasar Klitikan Solo yang ditutup sementara selama PPKM Mikro Darurat, Minggu (4/7/2021)
Kondisi Pasar Klitikan Solo yang ditutup sementara selama PPKM Mikro Darurat, Minggu (4/7/2021) (TribunSolo.com/Irfan Al Amin)

13 Pasar Ditutup

Pelaksanaan PPKM Darurat di hari pertama di kota Solo mendapat evaluasi dari Pemerintah Kota Solo, salah satunya adalah mengenai aktivitas pasar.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi menyebut setidaknya ada 13 pasar yang ditutup per hari ini, Minggu (4/7/2021).

Heru menjelaskan bahwa penutupan itu demi menyelaraskan dengan keputusan pusat mengenai PPKM.

"Kita seragamkan dengan kebijakan pusat bahwa kegiatan non esensial harus ditutup selama masa PPKM," ujarnya.

Baca juga: Alasan Pemkot Solo Dirikan Tempat Isolasi Terpusat Baru: Masyarakat Banyak yang Tidak Disiplin

Baca juga: Jalan Protokol di Solo Tak Ada yang Ditutup saat Malam Hari: Penumpang Bus dan KA Bakal Diperiksa

Baca juga: Operasi Malam PPKM Darurat Hari Pertama di Solo, 17 Titik Kerumunan Dibubarkan

Pihaknya memberikan kesempatan pada hari ini untuk para pedagang untuk mengemasi barang mereka.

"Hari ini hingga pukul 10.00 WIB silakan mengambil barang," terangnya.

Adapun bagi para pedagang hewan di Pasar Depok dipersilakan untuk merawat dan memberi makan hewan dagangan mereka selama masa PPKM yang berlangsung hingga 20 Juli mendatang.

"Khusus Pasar Burung dan Ikan Hias Depok dipersilakan untuk memberi makan di pasar," ujarnya.

Kondisi Pasar Klewer di Jalan Dr Radjiman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Selasa (4/5/2021).
Kondisi Pasar Klewer di Jalan Dr Radjiman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Selasa (4/5/2021). (TribunSolo.com/Azfar Muhammad)

Seluruh ketentuan tersebut tertuang di Surat Edaran nomor 067/2122 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani.

Berikut Pasar yang Ditutup:
1. Pasar Kabangan
2. Pasar Singosaren
3. Pasar Notoharjo
4. Pasar Klewer
5. Pasar Cinderamata
6. Pasar Panggungrejo
7. Pasar Triwindu
8. Pasar Ngarsopuro
9. Pasar Ngudirejeki
10. Pasar Bambu
11. Pasar Elpabes
12. Pasar Mebel
13. Pasar Burung dan Ikan Hias Depok

Evaluasi Hari Pertama PPKM Darurat

Hari pertama pemberlakuan PPKM Mikro Darurat di Solo dinilai belum begitu efektif, Sabtu (3/7/2021).

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, dari hasil pengamantannya, masih banyak mobilitas masyarakat.

Seperti di kawasan Manahan Solo, yang masih ditemukan banyaknya mobilitas masyarakat.

"Kita lihat hari pertama ini mobilitasnya masih tinggi. Memang rumah makan tidak tutup, tapi kan harus dibungkus," katanya kepada TribunSolo.com ditemui di Balai Kota Solo.

Baca juga: Jalan Lawu di Pusat Karanganyar Ditutup 12 Jam, Blokade Dilakukan Mulai Hari Ini hingga 20 Juli 2021

Baca juga: Penyekatan PPKM Darurat di Jurug Solo, Pengemudi Honda Civic dan CBR Malah Kena Tilang, Ini Sebabnya

Teguh mengatakan, untuk kuliner malam seperti hik memang tidak dibatasi jam bukanya. Namun pedagang dilarang menyediakan kursi atau tikar.

Hal ini untuk mendorong pembeli tidak makan ditempat, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

Sosialisasi kepada pedagang akan terus dilakukan Pemkot Solo.

"Kalau perlu kita berikan shock theraphy. Nanti kita datangi dengan ambulans dengan petugas menggunakan APD lengkap, kalau ngeyel kita angkut," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Solo juga akan menempelkan stiker untuk toko non essensial.

Sejumlah tempat akan ditutup total, seperti di PGS, BTC, Mall, Matahari Singosaren, dan Pasar Klewer.

"Kecuali disana ada tempat makan, supermarket, dan apotek, itu masih boleh," ujarnya.

"Tapi dibatasi buka sampai jam 20.00 WIB," imbuhnya.

Baca juga: Penyekatan PPKM Darurat di Jurug Solo, Pengemudi Honda Civic dan CBR Malah Kena Tilang, Ini Sebabnya

Baca juga: Kenang Sosok Rachmawati, Mudrick Sangidu : Konsisten Bersikap, Berani Kritik Megawati Soekarnoputri

Patroli Malam

Untuk mengefektifkan PPKM Mikro Darurat ini, Satgas Covid-19 Kota Solo akan melakukan patroli setiap malam.

Penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan secara berkala.

"Ini tadi ada 17 armada, yang bergerak di berbagai empat titik. Kita siapkan ini sampai sampai Sabtu, sambil dievaluasi terus," katanya.

"Penyemprotan disenfektan di malam hari karena lebih efektif, kalau siang virus mati kena sinar matahari," ujarnya.

Kedepannya, Patroli akan diserahkan kepada Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan, yang menyasar warung-warung di wilayah Kecamatan masing-masing.

"Dari tingkat Kota juga ada, tapi yang sektor lebih besar, seperti di Galabo," ucapnya.

Teguh juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan.

Sehingga tempat isolasi terpusat yang baru disiapkan Pemkot Solo.

Baca juga: Tak Bawa Surat Swab, Pengemudi Luar Kota Gigit Jari, di Pos Prambanan Klaten Diminta Putar Balik

Baca juga: Foto-foto Penampakan Mall di Solo saat PPKM Darurat : Toko-toko Tutup, Kini Sunyi Bak Kota Zombie

"Kita upayakan tidak isoman di rumah. Karena kesadarannya kurang."

"Misal antigen positif, kan menunggu PCR butuh waktu tiga hari. Tapi banyak tidak betah dan malah kelaur ngobrol sama orang lain," pungkasnya.

Teguh berharap, dengan penerapan PPKM Mikro Darurat ini dapat menekan angka penularan Covid-19 di Kota Solo.

"Bilamana angka penularan Covid-19 ini belum mengalami penurunan, maka PPKM bisa terus diperpanjang," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved