Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kisah Pilu Jaka, 'Senjata' untuk Cari Makan Diobral Demi Angsuran & Beras,Gegara 2 Tahun Tak Ada Job

Satu per satu mereka yang terdampak hantaman pandemi Covid-19 secara ekonomi, terus bermunculan.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Sejumlah pengusaha rental sound system saat menjual alat-alatnya di tepi Jalan Yogyakarta-Solo tepatnya di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Satu per satu mereka yang terdampak hantaman pandemi Covid-19 secara ekonomi, terus bermunculan.

Beberapa waktu lalu di Kabupaten Boyolali, pengusaha sound system untuk alat pesta dan seniman wayang jual kostumnya, kini muncul hal serupa di Kabupaten Klaten.

Aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah pengusaha jasa rental sound system di tepi Jalan Yogyakarta-Solo, tepatnya di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Pantauan di lokasi, tampak sejumlah penyedia jasa rental sound system memasang alat-alatnya di tepi jalan lintas tersebut.

Bahkan memasang spanduk bertuliskan '2 th ora tanggapan, dijual 1 sound untuk angsuran BRI karo go tuku beras' (2 tahun tak ada pentas, dijual 1 sound untuk angsuran BRI sama buat beli beras).

Baca juga: Mereka yang Menyerah karena Pandemi,Jual Alat Pentas Wayang hingga Sound System Demi Beras & Cicilan

Baca juga: Sedihnya Riyanto, Obral Sound System di Jalan Solo-Semarang Demi Bayar Bank, Belum Laku Semuanya

Alat-alat berupa speaker, mixer dan lainnya itu dipasang diatas sejumlah kendaraan pikap.

Disamping itu juga terlihat sejumlah karton yang telah ditulis oleh para pengusaha tersebut.

Adapun tulisan-tulisan tersebut satu di antaranya, dijual satu set sound untuk angsuran dan untuk beli beras.

Seorang pengusaha rental sound system, Herman (42) mengaku terpaksa menjual peralatan sound miliknya di tepi Jalan Yogyakarta-Solo lantaran tidak mendapatkan orderan selama pandemi COVID-19.

"Kita sebenarnya kalau dibilang mengeluh ya mengeluh, hampir satu setengah tahun tidak ada job.

Padahal kita kan butuh makan dan biaya untuk keluarga," ujarnya saat ditemui di sela-sela aksi tersebut.

Menurut Herman, selama tak dapat orderan selama pandemi COVID-19 angsuran dari sound system miliknya di bank tetap harus dibayar setiap bulannya.

"Apalagi kita masih punya pinjaman di bank, otomatis kita harus bayar terus kan, nah ini kita dipinggir jalan mau jual sound. Anggap saja usaha kita sudah bangkrut," jelasnya.

Ia menyebut, pada Senin siang terdapat 6 pengusaha jasa rental sound di Klaten yang ikut menjual alat-alatnya.

Kata dia, jika nantinya ada pembeli yang berminta dirinya bakal langsung menjual alat-alat sound miliknya tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved