Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemuda Tewas di Rumah Nenek Boyolali

4 Fakta Pemuda Tewas Tak Wajar di Rumah Nenek Boyolali Jateng, Beberapa Kali Dianiaya Oknum Pesilat

Seorang pemuda 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TribunSolo.com/Tri Widodo
Kondisi rumah duka pemuda yang ditemukan meninggal dunia di Dukuh Grasak, RT 3, RW 5, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Seorang pemuda 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa (30/7/2024). 

Pemuda itu berinisial AS. Jenazahnya ditemukan sekira pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Tewasnya Remaja di Ngemplak Boyolali Jateng Akibat Kekerasan, 4 Orang Tersangka

Korban ditemukan meninggal dengan kondisi tak wajar. 

Nardi (60) salah satu kerabat yang juga tinggal di wilayah Desa Manggung sempat melihat kondisi wajah korban.

"Yang luka, itu di pipi terlihat memar gitu. Tapi ga tau kenapa?," katanya.

1. Kronologi Ditemukan Tewas

Tewasnya AS ini pertama kali diketahui sang nenek, Wakinah. Saat itu, AS di rumah seorang diri.

Ayah dan ibunya berada di rumah di Dukuh Genengan, Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak.

Sementara sang nenek baru keluar rumah.

Proses evakuasi seorang pemuda 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa (30/7/2024). 
Proses evakuasi seorang pemuda 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa (30/7/2024).  (TribunSolo.com / Istimewa)

Setibanya di rumah, Wakinah melihat AS tertidur di atas kasur.

Dia pun kemudian membangunkan AS untuk makan.

Namun korban sudah tidak berdaya ketika dibangunkan.

2. Tewas Akibat Penganiayaan

Terungkap, misteri tewasnya remaja di Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso Kecamatan Ngemplak, Boyolali akibat penganiayaan.

Aan Henky Damai Setianto (16) itu tewas karena dikeroyok.

Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.

Dikatakan Joko, serangkaian penyelidikan telah dilakukan polisi sejak korban dilaporkan meninggal dunia, Selasa (30/7/2024).

Mulai dari olah TKP, memeriksa saksi hingga otopsi jasad korban.

Proses evakuasi seorang pemuda 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa (30/7/2024)
Proses evakuasi seorang pemuda 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa (30/7/2024) (TribunSolo.com / Istimewa)

"Dari hasil otopsi tersebut dan klarifikasi saksi-saksi, untuk perkara ini kami tingkat ke tahap penyidik," jelasnya.

Korban terindikasi meninggal akibat kekerasan.

Luka yang terjadi pada beberapa bagian tubuh korban membuat Aan mati lemas.

"Dan malam ini kami sudah melakukan gelar perkara untuk peningkatan terhadap tersangka," pungkasnya.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Tewasnya Remaja di Ngemplak Boyolali Jateng Akibat Kekerasan, 4 Orang Tersangka

3. Ada 4 Orang Ditetapkan Tersangka

 Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi mengungkap ada 4 orang tersangka yang bertanggung jawab atas tewasnya Aan, Selasa kemarin.

"Dan malam ini kami sudah melakukan gelar perkara untuk peningkatan terhadap tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, Rabu (31/7/2024) malam.

Untuk sementara, pihaknya telah menetapkan 4 orang tersangka atas tewasnya remaja itu.

Keempat tersangka itu dua orang dewasa dan 2 orang anak-anak.

Kondisi rumah duka remaja yang ditemukan meninggal dunia di Dukuh Grasak, RT 3, RW 5, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (31/7/2024).
Kondisi rumah duka remaja yang ditemukan meninggal dunia di Dukuh Grasak, RT 3, RW 5, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (31/7/2024). (TribunSolo.com / Tri Widodo)

"Malam ini langsung kita lakukan pemeriksaan dan untuk lebih detailnya kita sampaikan pada saat konferensi pers," ujar Joko.

Keempat tersangka ini merupakan bagian dari perguruan silat.

Dia menambahkan, luka yang dialami korban fatal hingga menyebabkan korban mati lemas.

"Lukanya dibeberapa bagian tubuh ditemukan memar, sampai bagian organ dalam," pungkasnya.

4. Sempat 'Diculik' Hingga Dianiaya Oknum Pesilat

Sebelum maut mejemput remaja 16 tahun itu, korban sempat dijemput oknum pesilat beberapa kali. 

Penjumpatan yang dilakukan oknum pesilat itu dibeberkan Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.

Joko mengatakan penganiayaan yang dialami korban mulai terjadi pada pertengahan Juli 2024. 

Korban dikeroyok saat itu.

"Kalau ada informasi korban diculik. Memang tanggal 16 (Juli) itu dijemput," kata dia.

"Dan dalam proses penjemputan itu sudah ada kekerasan di beberapa tempat," tambahnya.

Perbuatan itu tidak berhenti di situ saja.

Kasi Humas AKP Arif Mudi
Kasi Humas AKP Arif Mudi (Kiri), Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi (Kanan), Rabu (31/7/2024)

Sepuluh hari kemudian, korban kembali mendapatkan kekerasan yang sama.

Tepat pada Jumat 26 Juli 2024 lalu, korban kembali mendapatkan kekerasan beberapa kali di beberapa tempat.

"Kalau motif masih kita dalami. Kita sampaikan setelah selesai dalam melakukan pemeriksaan," kata Joko.

Korban mengalami sejumlah luka fatal.

Itu menyebabkan korban mati lemas. 

Di beberapa bagian tubuh ditemukan memar, sampai bagian organ dalam.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved