Pembangunan Jembatan Butuh Sragen
Progres Proyek Jembatan Butuh Sragen Dikritik, Disebut Salah Metode hingga Kualitas Baja Diragukan
Proses pembangunan Jembatan Butuh yang menghubungkan Kecamatan Plupuh dengan Kecamatan Masaran, di Kabupaten Sragen menuai kritik.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Putradi Pamungkas
"Kemarin sore sudah saya ingatkan tolong dipantau muka air, terus amankan semua situasi kondisi di lapangan, malam itu diukur jam 00.00 WIB, airnya naik 3 meter dari biasanya," tambahnya.
Menurut Albert, meluapnya air Sungai Bengawan Solo itulah yang membuat perancah untuk penyangga kerangka jembatan terbawa arus.
"Akhirnya penyangganya hilang jadi turun dia (melengkung), ini berarti kan yang kami lakukan adalah evakuasi dulu, dan apapun nanti masih jadi tanggung jawab kontraktor selaku pelaksana," terangnya.
"Sebenarnya karena memang belum jadi rangkaiannya, jadi seolah-olah jembatannya hilang separuh, seharusnya tidak, memang kondisinya seperti itu, belum selesai terus penyangganya kebawa arus," sambungnya.
Ia menambahkan pengerjaan yang paling memungkinkan untuk memperbaiki kerangka jembatan yang melengkung tersebut dengan merakit ulang.
(*)
Fakta Lain Peresmian Jembatan Butuh Sragen, Pengerjaan Telat 4 Hari, Kena Denda Rp50 Juta-an |
![]() |
---|
3 Fakta Peresmian Jembatan Butuh Sragen, Pernah Terkendala Pembebasan Lahan |
![]() |
---|
Hadiah Tahun Baru Warga Sragen, Jembatan Butuh Bisa Dilewati Setelah Mangkrak Sejak Tahun 2019 |
![]() |
---|
Proyek Diperpanjang, Kontraktor Jembatan Butuh Sragen Diperkirakan Kena Denda Rp 14 Juta per Hari |
![]() |
---|
Batas Kontrak 31 Desember 2024, Proyek Pengerjaan Jembatan Butuh Sragen Diputuskan Diperpanjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.