Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penusukan Adik Ipar di Sukoharjo

Kronologi Pria Tusuk Adik Ipar di Sukoharjo, 3 Hari Tak Direspons via WhatsApp Berujung Gelap Mata

Dalam pesannya yang tak direspons korban, AS berusaha menanyakan kabar perjodohan UTH dengan pria lain yang dipilih oleh keluarga.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Insiden percobaan pembunuhan yang dilakukan seorang pria terhadap adik iparnya sendiri terjadi di Kabupaten Sukoharjo.

Itu terjadi di Dukuh Nglinduk, Desa Karwangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin (3/3/2025) kemarin.

Peristiwa ini sempat menggegerkan warga sekitar lokasi, karena korban mendapat tusukan menggunakan sebelah pisau sepanjang 30 sentimeter sebanyak empat kali.

Penusukan adik ipar ini bermula dari cinta tak berbalas.

TUSUK ADIK IPAR. AS (35), pelaku penusukan terhadap adik iparnya sendiri di Sukoharjo, saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (4/3/2025). AS menusuk UTH adik iparnya karena cintanya tak berbalas. UTH diketahui bakal menikah dengan jodoh pilihan keluarganya.
TUSUK ADIK IPAR. AS (35), pelaku penusukan terhadap adik iparnya sendiri di Sukoharjo, saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (4/3/2025). AS menusuk UTH adik iparnya karena cintanya tak berbalas. UTH diketahui bakal menikah dengan jodoh pilihan keluarganya. (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)

Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo diwakilkan Kasat Reskrim AKP Zaenudin menceritakan awal mula insiden penusukan tersebut.

"Itu bermula dari pelaku AS, tidak mendapat respon via pesan WhatsApp dari adik iparnya yakni UTH sejak tiga hari terakhir," kata Zaenudin, Selasa (4/3/2025).

Dalam pesannya, AS berusaha menanyakan kabar perjodohan UTH dengan pria lain yang dipilih oleh keluarga.

Kesal tak mendapat respons, pada Senin pagi AS memutuskan untuk datang langsung ke rumah mertuanya, tempat UTH tinggal.

Baca juga: BREAKING NEWS : Cinta Tak Berbalas, Pria Asal Karangwuni Sukoharjo Tusuk Adik Iparnya 4 Kali

Setibanya di rumah mertuanya, AS mendapati pintu rumah sudah dikunci. 

Namun, tanpa disadari oleh pemilik rumah, pintu samping masih dalam keadaan terbuka.

"Mertuanya memang sengaja mengunci pintu agar AS tidak bisa masuk, tetapi mereka kelupaan tidak mengunci pintu samping. Dari situlah pelaku bisa masuk," terang Zaenudin.

Setelah masuk, AS dihadang oleh ibu mertuanya. 

Terjadi perdebatan sengit antara keduanya sebelum AS akhirnya menemukan sebilah pisau panjang 30 sentimeter berwarna silver.

"Tanpa ragu, AS langsung menusuk tubuh korban sebanyak empat kali," tambahnya.

UTH yang tak berdaya sempat meminta tolong kepada ibunya.

 Namun, AS langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja. 

Saat dihadang oleh warga, pelaku panik dan meninggalkan motornya di rumah korban sebelum akhirnya kabur dengan berjalan kaki.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved