Pengamat Ungkap Perbedaan Mencolok Jokowi dan Dedi Mulyadi : yang Satu Berani Berdialog dan Berdebat
Pasalnya, sama seperti Jokowi dulu, Dedi Mulyadi juga rajin terjun ke masyarakat, dan menjawab masalah langsung di lapangan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Burhan menegaskan jika Jokowi tidak bisa seperti Dedi Mulyadi dalam hal berdialog seperti peristiwa dengan buruh itu.
"Sesuatu yang kalau kita bayangkan seorang Pak Jokowi agak beda. Pak Jokowi itu kan lebih banyak senyum, kalau ditanya, 'Ya kok tanya saya' gitu ka," kata Burhan.
Baca juga: Hercules Klaim Bisa Kerahkan 50 Ribu Orang Kepung Gedung Sate, Sindir Dedi Mulyadi : Lupa Jasa Kami?
Sementara itu kata Burhan, Dedi Mulyadi juga tidak mungkin bersikap seperti Jokowi yang sedikit bicara.
"Itu enggak mungkin pernyataan itu keluar dari KDM. KDM pasti menjawab," jelasnya.
Salah satu faktor perbedaan Dedi Mulyadi dengan Jokowi adalah latar aktivismenya di kampus.
"Karena latar belakangnya juga beda kan. Pak Jokowi latar belakang aktivismenya waktu mahasiswa di mapala, KDM aktivis murni ini, dia aktivis di HMI, aktif di organisasi kemudaan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.
Popularitas Dedi Mulyadi Untungkan atau Rugikan Gerindra?
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disebut-sebut figur yang mampu mengunbah peta politik level kepala daerah hingga nasional.
Dedi Mulyadi yang populer di media sosial dan rakyat kecil dianggap memiliki potensi besar di Pemilu 2029 mendatang.
Soal figur Dedi Mulyadi ini pun mendapat respons dari pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Baca juga: Soal Dedi Mulyadi Bakal Gaji Warga Jakarta Rp 10 Juta Jika Jadi Gubernur DKI, Ternyata Salah Hitung?
Dia mengakui jika Dedi Mulyadi adalah kepala daerah paling populer saat ini.
Meskipun belum ada survei resmi yang bisa menangkap kondisi politik terkini, namun Burhanuddin percaya diri dengan analisisnya.
Sayangnya kata dia, melejitnya nama sang 'Gubernur Konten' tak selalu disambut positif oleh beberapa pihak.
Burhanuddin menilai ada pihak yang terganggu dengan demam Dedi Mulyadi.
Pasalnya kata dia, popularitas Dedi di media sosial memiliki efek elektoral yang mengikuti.
Baca juga: Alasan Wali Murid di Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi Soal Barak Militer: Tak Ada Jaminan Anak Jadi Baik
Megawati dan Prabowo Makin Dekat, Jokowi Singgung Makan Bakmi Bersama Presiden di Solo |
![]() |
---|
Tanggapan Jokowi di Solo Soal Megawati Perintahkan Kader PDIP Dukung Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Dokter Tifa Nilai Abolisi-Amnesti dari Prabowo Tamparan untuk Jokowi: Makin Sedikit Petinggi ke Solo |
![]() |
---|
Jokowi di Solo Heran Ijazahnya Dituduh Palsu, Eks Dewan Guru Besar UGM Percaya Asli, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Jokowi di Solo Tertawa Disebut Dapat Untung dari Polemik Ijazah, Prof Koentjoro Khawatirkan Rismon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.