Koperasi Merah Putih
Koperasi Merah Putih Bermain di Bidang Ritel, Pengamat Pandang Bisa Matikan Ritel Kecil Lain
Pengamat khawatir bila koperasi merah putih bisa mematikan ritel lainnya yang sudah ada. Sebab, mereka hadir dengan harga lebih murah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kebanyakan Koperasi Merah Putih yang mendirikan usaha ritel menimbulkan kekhawatiran hal ini akan bersaing dengan ritel lain yang sudah ada.
Pakar Ekonomi Pembangunan UNS, Lukman Hakim mengungkapkan jika koperasi ini menawarkan harga yang jauh lebih murah, maka akan mematikan bisnis ritel lain.
“Harusnya mempertimbangkan banyak aspek. Bisa jadi bersaing ritel yang sudah ada. Saya rasa bisa jadi mematikan ritel yang ada hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, ritel-ritel kecil milik warga lokal saat ini sudah tertekan dengan banyaknya ritel-ritel besar.
“Kemungkinan besar bersaing dengan ritel yang ada di masyarakat. Sementara ritel yang ada sudah ditekan ritel yang besar seperti Indomaret, Alfamart, ada juga warung madura,” tuturnya.
Dari 54 kelurahan yang sudah membentuk Koperasi Merah Putih, baru 2 kelurahan yang sudah mengoperasikan usaha. Di antaranya Kelurahan Kestalan dan Banyuanyar.
Baca juga: Kelakar Dedi Mulyadi ke Prabowo di Peresmian Kopdes Merah Putih Klaten: di Koperasi Cari Jodoh Susah
Tribunsolo.com berusaha melihat langsung Koperasi Kelurahan Merah Putih Banyuanyar, Banjarsari, Selasa (22/7/2025). Koperasi ini terletak 500 meter masuk ke dalam Jalan Adi Sumarmo.
Di situ sudah ada penjaga ritel yang diperbantukan oleh Kelurahan Banjarsari untuk melayani pembeli. Di toko tampak lengang dengan tumpukan berbagai produk yang dijajakan.
Kepala Koperasi Kelurahan Merah Putih Banyuanyar Sumanto mengakui untuk menyiasati minimarket yang dikelola, ia menawarkan dengan harga yang jauh lebih murah. Salah satunya gas LPG 3 kg yang dijual Rp 16 ribu padahal di pasaran barang ini bisa Rp 20 ribu lebih.
“Harganya kita standar HET malah bisa buat kulakan. Kita jual Rp 16 ribu gitu kan kita udah dapat Rp 1000,” ungkapnya.
Tentang Koperasi Merah Putih
Koperasi Merah Putih adalah bentuk upaya pemerintah membangun kemandirian ekonomi desa.
Koperasi ini diharapkan bisa memberantas praktik rentenir, serta menciptakan pemerataan kesejahteraan dari bawah ke atas.
Program ini dirancang sebagai gerakan nasional yang menyasar pembentukan koperasi di lebih dari 70.000 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Koperasi tersebut diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang dikelola langsung oleh masyarakat desa secara gotong royong, transparan, dan berkeadilan.
Belum Sebulan Diresmikan di Klaten, Muncul Kekhawatiran Kopdes Merah Putih Ciptakan Kredit Macet |
![]() |
---|
Belum Ada Juknis, Para Kades di Karanganyar Diminta Tak Buru-buru Jalankan Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Koperasi Merah Putih di Jakarta Baru Beroperasi Penuh Oktober, 3 Bulan Setelah Diresmikan Presiden |
![]() |
---|
Kisah Koperasi Merah Putih di Sumenep, Sudah Ada Minta Pinjam Rp 100 Juta, Padahal Belum Ada Modal |
![]() |
---|
Baru Satu Desa yang Punya Tujuh Unit Usaha Koperasi Merah Putih di Boyolali, Desa Mana? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.