Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Ribuan Calon Perangkat Desa di Wonogiri Rebutkan 292 Posisi, Panitia Waspadai Kecurangan Pakai Joki

Sebanyak 2.596 calon perangkat desa di Kabupaten Wonogiri bakal mengikuti Computer Assisted Test (CAT).

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Pelaksanaan uji coba CAT dalam pengisian perangkat desa Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebanyak 2.596 calon perangkat desa di Kabupaten Wonogiri bakal mengikuti Computer Assisted Test (CAT).

Tes berbasis komputer tersebut akan diselenggarakan di sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan setempat, mulai dari SMP, SMA hingga SMK.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wonogiri, Antonius Purnama Adi, mengatakan menjelang pelaksanaan tes tersebut, pihaknya menyiapkan operator.

Termasuk menyiapkan tim untuk mewaspadai kecurangan, seperti misalnya menggunakan joki.

"Di sana nanti kan ada panitia desa yang bertugas mengecek daftar hadir dan disamakan dengan KTP peserta," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Nama Calon Perangkat Desa Wonogiri Diumumkan, Masyarakat Bisa Ajukan Keberatan Bila Calon Bermasalah

Baca juga: Pemilihan Perangkat Desa Padas Sragen Diwarnai Polemik, Ada Peserta Pakai Sertifikat Tak Valid

Dia menilai, para panitia desa semestinya hafal dengan para peserta yang mengikuti seleksi tersebut, terlebih di masing-masing desa jumlah peserta tak sampai ratusan orang.

Selain itu, kebanyakan peserta juga berasal dari wilayah setempat, dengan demikian panitia juga pastinya mengenali para peserta yang akan mengikuti CAT.

Menurut Anton, sebenarnya potensi-potensi tersebut sudah diminimalisir dan diantisipasi dengan pelaksanaan tes berbasis CAT.

"Seperti juga kemarin ada yang dikhawatirkan meretas, kan pastinya meninggalkan jejak. Dari jejak digital itu tetap saja bisa kita telusuri," terang dia.

Sementara itu, apabila nanti ada oknum yang menawarkan kepada peserta kunci jawaban tes tersebut, Anton menekankan bahwa peserta tak perlu termakan iming-iming tersebut.

Sebab, biasanya para oknum itu memanfaatkan momentum seperti ini dengan memberikan jaminan bahwa pasti peserta lolos dengan kunci jawaban yang dimilikinya.

"Nggak ada, saya sendiri saja bahkan tidak tahu soalnya seperti apa. Kok bisa ada yang menawarkan kunci jawaban," kata dia.

Tes CAT Kamis Depan

Pelaksanaan tahapan Computer Assisted Test (CAT) digelar pada Kamis (9/12/2021) mendatang.

Tes berbasis komputer tersebut akan diselenggarakan di sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan setempat, mulai dari SMP, SMA hingga SMK.

Anton menjelaskan adanya selisih puluhan jumlah pendaftar itu disebabkan oleh beberapa calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) pada seleksi administrasi.

Selain itu, ada juga beberapa calon pendaftar perangkat desa tersebut yang mengundurkan diri karena suatu alasan.

Menurutnya, ada banyak yang mengajukan pengunduran diri ke pihak Panitia Desa.

"Alasan pastinya tidak tahu, mungkin ada pertimbangan lain hingga akhirnya mengundurkan diri," jelasnya.

Sementara itu, Anton memastikan bahwa tidak ada calon yang dinyatakan tidak lolos pada tahapan penyampaian keberatan oleh masyarakat.

"Tidak ada laporan masuk ke kami terkait calon yang tidak lolos pada tahapan penyampaian keberatan. Adanya yang TMS dan mengundurkan diri," terang dia.

Baca juga: Lowongan Besar-besaran Calon Perangkat Desa di Wonogiri : Ada 2.632 Pendaftar, Kapan Pengumuman?

Baca juga: Bocoran Materi Tes Perangkat Desa Wonogiri 2021: Ada Wawasan Kebangsaan

Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Zyqma Idatya Fitha mengatakan dari temuan pihaknya, ada beberapa pendaftar calon perangkat deaa yang tidak melampirkan berkas dari Pengadilan Negeri.

"Itu (berkas dari Pengadilan) ada yang belum mencari, kan syarat juga. Itu digunakan untuk menyatakan kalau tidak pernah menjalani hukuman atau pernah tersangkut kasus, rata-rata kemarin itu," bebernya.

Sebagai informasi, usai pelaksanaan tes CAT, peserta yang memenuhi kriteria akan langsung dijadwalkan mengikuti tahapan wawancara pada Jumat (10/12/2021).

Butuh 485 Orang

Bakal ada lowongan besar-besaran untuk muda-mudi di Kabupaten Wonogiri.

Kini, Pemkab Sukoharjo bakal melakukan perekrutan 485 orang guna menduduki jabatan perangkat desa yang kosong di seluruh 251 desa.

Untuk itu Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengumpulkan kepala desa (kades) terkait persiapan seleksi perangkat desa, Senin (13/9/2021).

"Pada pertemuan ini ada beberapa regulasi yang kami sampaikan. Agar saat pelaksanaan nanti kita berada dalam satu pemahaman yang sama," kata dia kepada TribunSolo.com.

Dia menerangkan, nantinya sistem seleksi itu akan mengacu pada seleksi yang pernah dilakukan pada tahun 2018 lalu dan melihat beban APBDes.

Baca juga: Status Wonogiri Level 3, Sejumlah Pembatasan Ketat Masih Diberlakukan: Tempat Wisata Belum Buka

Baca juga: Ini Sosok yang Bentangkan Poster saat Jokowi ke UNS, Langsung Dibawa Polisi Bersama 9 Orang Lainnya

"Ada 485 jabatan perangkat desa yang kosong di 251 desa yang ada di Wonogiri," jelas dia.

Usulan-usulan dari kepala desa itu diminta untuk mempertimbangkan aspek wilayah kerja dan penggabungan teritorial.

"Usulan akan kami cermati utamanya masalah beban kerja. Paling tidak, satu kepala dusun harus mengkoordinasi 300 kepala keluarga. Semua usulan harus mempertimbangkan kemampuan dana desa untuk pembayaran siltap,"jelasnya.

Perampingan perangkat desa itu sesuai dengan Permendagri No. 67/2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

Struktur organisasi yang diatur dalam regulasi itu yakni minim struktur kaya fungsi. 

Saat ini, Jekek mengaku belum mengeluarkan Peraturan Bupati (perbub) utamanya terkait dengan pelaksanaan kegiatan seleksi.

Ia lebih memilih mensosialisasikan secara tatap muka kepada para Kades agar subtansi dari kegiatan benar-benar dipahami.

"Hasil dari diskusi dengan para kades tadi mereka meminta agar seleksi tetap dilakukan dengan koordinasi bersama pemda." kata dia.

"Sebenarnya ini kan wewenang desa ya, tapi karena saat itu (seleksi tahun 2018) tidak ada kegaduhan, maka dianggap sukses," aku dia.

Menurut Bupati, proses seleksi perangkat desa dengan uji kompetensi itu dianggap menghindari dari kecurangan yang menciderai proses seleksi.

"Semua pihak bisa mengawasi sehingga potensi korupsi, kolusi dan nepotisme tidak terjadi," harap dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved