Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dedi Mulyadi Larang Guru di Jabar Beri PR ke Siswa, Gantinya Bisa Bantu Ortu Masak dan Cuci Piring

Aturan ini akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang di sekolah-sekolah Jawa Barat.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
KDM BLUSUKAN - Dedi Mulyadi saat berbicara dengan masyarakat yang terdampak limbah bau busuk PT RUM di Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (23/11/2021). Gubernur Dedi bakal melarang guru di Jawa Barat memberi PR untuk siswa sekolah. 

"Penghapusan PR itu dimaknai sebagai upaya menghentikan kegiatan aktivitas rutin di sekolah yang dibawa ke rumah," kata Dedi Mulyadi dilansir dari Instagram pribadinya, Selasa.

"Seluruh pembelajaran itu ada jawabannya di buku-bukunya, kemudian dipindahkan menjadi daftar isian," lanjut dia.

Dedi juga mengatakan bahwa pemberian tugas kepada pelajar itu bisa dioptimalkan saat jam pelajaran sekolah.

Dia kemudian mencontohkan sejumlah kegiatan yang bisa menjadi pengganti PR tersebut.

Pekerjaan-pekerjaan itu, kata Dedi, bisa berhubungan dengan keluarga, alam, dan lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Dilaporkan Wali Murid ke Bareskrim Polri, Imbas Kebijakan Barak Militer

Di mana, hal tersebut dinilai bisa lebih aktif mengeksplorasi minat dan bakat siswa dengan pekerjaan produktif.

"Misalnya, membantu orang tuanya mencuci piring, mengepel, memasak, menyetrika, kemudian membuat taman di rumah. Itu adalah pekerjaan rumah yang harus mendapat penilaian positif dari gurunya," tuturnya.

Selain itu, pelajar yang memiliki minat di bidang kimia maupun fisika juga bisa menjernihkan air bekas mengepel di rumah dengan bahan-bahan kimia ramah lingkungan, sehingga hasilnya bisa digunakan untuk keperluan lain.

"Nah, kemudian anak-anak berkelompok membuat keterampilan, misalnya berkelompok dalam les bahasa Inggris. Mereka melakukan percakapan dalam bahasa Inggris dalam kelompok di rumahnya. Itu juga bagian dari pembelajaran sekolah PR," katanya. 

"Kemudian, berkarya bermusik dan melahirkan grup musik yang berkualitas untuk membuat karya-karya lagu," ucap Dedi.

Dedi pun menerangkan, banyak hal lain yang bisa pelajar lakukan saat di rumah tanpa adanya beban PR tertulis dari setiap mata pelajaran.

Pria yang akrab disapa KDM itu juga meyakini, pendidikan terbaik adalah yang memberikan banyak pengalaman bagi pelajar, yang akan menjadi modalnya pada masa depan.

"Penghayatan hidup itu pada akhirnya membangun kenyataan hidup. Saya meyakini, orang yang sukses adalah orang yang banyak pengalaman hidupnya," tutur Dedi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Guru Tak Boleh Beri PR ke Siswa Lagi, Dedi Mulyadi Sebut Gantinya Bisa Bantu Ortu Cuci Piring-Masak

Penulis: Rifqah

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved