Usulan Pemakzulan Gibran
Pendukung Jokowi Sebut Prabowo-Gibran Satu Paket soal Usulan Pemakzulan, Refly Harun : Salah
Usulan pemakzulan Gibran itu pun mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum Jokowi Mania Andi Azwan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Forum Purnawirawan Prajurit TNI meminta DPR RI segera memproses impeachment atau pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Usulan pemakzulan Gibran itu pun mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum Jokowi Mania Andi Azwan.
Dia menilai, apa yang diinginkan oleh Forum Purnawirawan TNI adalah kehendak sepihak.
Baca juga: Dokter Tifa Tuding Jokowi Berjalan Tertatih saat Liburan Bersama Cucu, Singgung Autoimun
Andi juga mempertanyakan urgensi dari pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi wakil presiden.
Dia menilai jika Gibran adalah seorang anak muda yang dipilih oleh 58 persen pemilih.
Pada Pemilu 2024 lalu, pasangan satu paket ialah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sehingga tak bisa dipilah-pilah.
Hal itu disampaikan Andi dalam acara Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (2/7/2025).
"Itu bukan dipilah-pilah loh Prabowo-Prabowo, Gibran-Gibran seperti di Filipina. Ini kan berbeda. (Sistem) kita ini presidensial dan juga adalah satu paket," ucap Andi.
Baca juga: Fachrul Razi Desak Pemakzulan Wapres Diproses : Bayangkan Kalau Prabowo Berhalangan Diganti Gibran
Direspons Refly Harun
Pernyataan Andi itu pun mendapat tanggapan dari Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Dia menilai, mengaitkan pemakzulan dengan mengatakan presiden dan wakil presiden sebagai satu paket adalah kesalahan besar.

Ia menyebut, pemakzulan bisa dilakukan terhadap presiden saja, wakil presiden saja, maupun keduanya.
"Jadi nothing to do dengan soal pemilihan paket seperti Filipina dan lain sebagainya itu salah ya. Jadi kalau kita kutip (Presiden ke-7 RI Joko Widodo) Jokowi dan diulangi oleh yang Andi (katakan) itu salah. Itu saya katakan salah," tutur Refly.
Baca juga: Sejarah Restoran Diamond Solo, Gurita Bisnis Keluarga Lukminto, Jadi Jujugan Jokowi
Refly Harun menjelaskan, pemakzulan tak ada urgensinya, tetapi ini bukan soal perlu tidaknya pemakzulan, melainkan apakah seorang presiden dan wakil presiden itu memenuhi article of impeachment.
"Nah, article of impeachment itu bukan atas putusan pengadilan negeri, bukan atas putusan Mahkamah Agung, tetapi berlaku yang namanya forum privilegiatum dan impeachment. Dua hal sekaligus," ungkap Refly Harun.
Pertama, ialah proses politik di DPR, kemudian ke Mahkamah Konstitusi (MK), lalu kembali ke DPR dan MPR.
"Jadi DPR itu memang murni politik. Jadi nanti tergantung konstelasi politik yang ada. Kalau kita pakai hitung-hitungan, memang enggak akan maju. Tapi kan bukan hitung-hitungan yang akan menentukan."
"Yang menentukan itu dua hal, eskalasi dari bawah dan eskalasi dari atas dari elite. Elite ya Pak Prabowo (Subianto), misalnya, Megawati (Soekarnoputri), Surya Paloh, Bahlil (Lahadalia) dan lain sebagainya," tutur Refly.
Baca juga: Roy Suryo Tolak Panggilan Polisi soal Kasus Ijazah Jokowi, Tegaskan Bukan Mangkir atau karena Takut
Menurutnya, ini tergantung sejauh mana mereka melihat adakah political interest atau insentif politik untuk memakzulkan Gibran.
Sedangkan dari bawah, ialah sejauh mana masyarakat menghendaki pemakzulan tersebut.
"Kalau people power itu terjadi ya saya kira perubahan akan cepat. Cuma saya kan tidak mengatakan apakah people power bakal terjadi atau tidak, tapi intinya adalah bisa dari atas dan bisa dari bawah," ujarnya.
Oleh sebab itu, Refly mengatakan bahwa pemakzulan tak ada kaitannya dengan persentase hasil pemilu.
"Ini adalah sebuah aspirasi masyarakat. Aspirasi itu mau dia cuma satu orang doang, asal dia kemudian didukung oleh elite dan kemudian didukung oleh kekuatan bawah ya jadi (pemakzulan)," terangnya.
Apalagi, sambungnya, yang menyuarakan pemakzulan adalah ratusan jenderal, laksamana, dan marsekal.
Menurut Refly, mereka tidak main-main terkait hal tersebut.
"Jadi karena itu menurut saya, kita melihat impeachment ini slow ya santai saja. Kalau seandainya memang kuat alasannya didukung oleh rakyat dan elite, jadi itu barang. Tapi kalau tidak tidak kuat dan tidak didukung elite, maka tidak akan pernah terjadi," ungkap Refly.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Jokowi Mania Pertanyakan Urgensi Pemakzulan Gibran, Ini Kata Refly Harun
Jawaban Puan Maharani Ditanya Update soal Surat Pemakzulan Gibran, Beralasan Masih Proses |
![]() |
---|
Puan Maharani Mengaku Belum Lihat Surat Pemakzulan Gibran, Mahfud MD Tak Percaya : Modus Politik |
![]() |
---|
Mahfud MD Nilai Pemakzulan Gibran Sulit Terwujud, Duga Ada Ancaman Terselubung Jokowi kepada Prabowo |
![]() |
---|
Usulan Pemakzulan Gibran Tak Kunjung Diproses, Pengamat Sebut Pengaruh Jokowi di Solo Masih Kuat |
![]() |
---|
Pengamat Ungkap 3 Skema Gibran Bisa Lengser dari Kursi Wapres, Kartu As Ada di Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.