Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Pecel Solo yang jadi Menu Favorit Sarapan: Dulu Makanan Raja, Sambalnya Wijen Bukan Kacang
Dalam Serat Centhini (1814) misalnya, disebutkan bahwa pecel dibuat menggunakan bumbu wijen, bukan kacang tanah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Sejak saat itu, wijen mulai tergeser oleh kacang sebagai bahan utama sambal pecel.
Pada 1843, dalam buku resep Koki Bitja, pecel sudah berubah bentuk menjadi masakan berkuah santan dan kemiri, lengkap dengan udang.
Menariknya, versi ini lebih menyerupai sayur lodeh daripada pecel yang kita kenal hari ini.
Namun, perlahan tapi pasti, pecel dengan sambal kacang menjadi favorit rakyat, karena lebih mudah dibuat dan bahan-bahannya murah meriah.
Baca juga: Sejarah Makam Mbah Precet atau Ki Precet di Sriwedari Solo, Sosok Pahlawan Legendaris dari Surakarta
Pada awal abad ke-20, pecel tidak hanya menjadi makanan sehari-hari, tapi juga bagian dari ekonomi rakyat.
Berdasarkan survei kolonial pada 1910, disebutkan bahwa berjualan pecel menjadi mata pencaharian utama perempuan Jawa dan Madura.
Pecel dijajakan dari rumah ke rumah, pasar hingga alun-alun, menjadikannya kuliner yang merakyat dan menjangkau semua kalangan.
Pecel Khas Solo
Di Solo, pecel punya identitas khas.
Selain pecel modern dengan sambal kacang seperti yang umum dijumpai sekarang, pecel ndeso masih eksis di beberapa warung tradisional.
Pecel ini memakai bumbu dari wijen atau kadang menggunakan kelapa sangrai, dan tak jarang disajikan dengan nasi merah serta sayuran lokal seperti daun kenikir dan bayam jawa.
Sayuran yang digunakan pun dulunya sangat khas.
Misalnya, pecel Jawa Tengah (termasuk Solo) dulu banyak memakai kecipir, yang kini makin langka.
Baca juga: Sejarah Bakmi Toprak, Kuliner Legendaris Solo Perpaduan Budaya Jawa, Eropa, dan Tionghoa
Sementara semanggi, tanaman rambat dengan daun khas, dulunya umum dipakai di seluruh Jawa, kini hampir hanya ditemukan di sisa-sisa pecel Surabaya.
Pecel di Masa Kini
| Sejarah Utri Singkong, Jajanan Legendaris Solo yang Sudah Ada Sejak Abad ke-18 |
|
|---|
| Geger Isu Bakso Non-halal di Solo, Ini Sejarah Kuliner Bakso yang Disempurnakan Perantau Wonogiri |
|
|---|
| Mengenal Bistik Galantin, Kuliner Favorit Pakubuwono XIII, Hidangan Perpaduan Eropa-Jawa |
|
|---|
| Sejarah Kolak Pisang, Kuliner Khas Ramadhan yang Legendaris di Solo, Ternyata Dikenalkan Wali Songo |
|
|---|
| Sejarah Huzarensla, Kuliner Perpaduan Belanda-Jawa yang jadi Favorit Putri Mangkunegaran Solo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Gendar-pecel-yang-disajikan-di-Warung-Mbok-Samini-di-pin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.