Fakta Menarik Tentang Solo
Asal-usul Kampung Gandekan di Solo : Nama Diambil dari Abdi Dalem, Dulu Pelabuhan Kuno yang Sibuk
Lokasi Gandekan ini berjarak 1,8 kilometer dari Tugu Nol Kilometer Solo, atau bisa ditempuh 4 menit kendaraan bermotor.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Selain dikenal sebagai kampung abdi dalem, Gandekan juga memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan di Surakarta.
Berdasarkan catatan dalam situs resmi Pemerintah Kota Surakarta (surakarta.go.id), Kampung Gandekan pernah menjadi bandar atau pelabuhan kuno yang sangat sibuk.
Pada masa itu, Bengawan Solo menjadi jalur utama perdagangan yang menghubungkan wilayah pedalaman Jawa dengan daerah pesisir utara dan timur.
Kapal-kapal dari berbagai daerah, terutama dari arah Jawa Timur, melintas di sepanjang Bengawan Solo dan masuk ke anak-anak sungainya, termasuk Kali Pepe yang melintas di sekitar Gandekan.
Baca juga: Asal-usul Nama Kecamatan Cawas di Klaten: Ada 3 Versi Legenda, Salah Satunya Ucapan Sunan Kalijaga
Kapal-kapal tersebut membawa berbagai barang dagangan seperti hasil bumi, rempah-rempah, kain, hingga kebutuhan pokok.
Aktivitas bongkar muat barang terjadi di pelabuhan Gandekan, menjadikannya salah satu titik penting dalam perekonomian Solo pada masa itu.
Selain Gandekan, beberapa kawasan lain juga dikenal sebagai jalur sibuk perdagangan air, antara lain Semanggi, Demangan, Sangkrah, Laweyan, dan Kalilarangan.
Menariknya, wilayah Kalilarangan konon dahulu juga memiliki sungai yang kini telah tertutup dan berubah menjadi jalan darat.
Akulturasi Budaya di Kampung Gandekan
Aktivitas perdagangan yang ramai membuat Gandekan menjadi tempat pertemuan berbagai etnis dan budaya.
Para pedagang dari daerah-daerah lain, termasuk dari luar Jawa, menetap di Gandekan dan berinteraksi dengan warga lokal.
ari proses tersebut, terjadilah akulturasi budaya yang memperkaya kehidupan sosial masyarakat Gandekan hingga kini.
Berbagai etnis seperti Jawa, Tionghoa, Arab, dan lainnya berbaur dan membentuk komunitas yang harmonis.
Hal ini pula yang menjadikan Gandekan sebagai salah satu wilayah dengan keragaman budaya dan sejarah sosial yang unik di Solo.
Baca juga: Asal-usul Desa Singodutan di Selogiri Wonogiri, Namanya Melambangkan Keberanian Lawan Penjajah
Gandekan Masa Kini
Meski jejak pelabuhan kuno kini sudah tidak tampak, semangat kemajuan Gandekan tetap hidup.
Salah satu ikon baru kawasan ini adalah Taman Cerdas Gandekan, yang menjadi pusat kegiatan edukatif dan sosial bagi anak-anak serta masyarakat sekitar.
Di taman tersebut, terdapat bangunan joglo yang digunakan sebagai tempat belajar dan kegiatan kreatif.
Para relawan muda dari berbagai komunitas turut berperan dalam memberikan bimbingan belajar, mengadakan kegiatan sosial, dan mendukung perkembangan anak-anak di kawasan tersebut.
(*)
| Asal-usul Gapura Gading Selatan Keraton Solo: Dipugar PB X, Jalur Sakral yang Dilalui Mendiang Raja |
|
|---|
| Cara Masuk Sakalasastra Perpustakaan BI Bank Indonesia Solo, Gratis Masuk dan Gratis Parkir |
|
|---|
| Mitos Sasana Sewaka, Titik Sakral Keraton Solo yang jadi Tempat Sinuhun Semedi |
|
|---|
| Sejarah Busana Pengantin Dodotan Solo Basahan yang Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda |
|
|---|
| Mengenal Sejarah dan Fungsi Samir, Selempang yang Wajib Dikenakan Pengunjung Saat Masuk Keraton Solo |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.