Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pencabulan Siswa di Wonogiri

Kasus Pencabulan 12 Siswi di Madrasah Wonogiri, Kak Seto: Melindungi Anak Tanggung Jawab Semua Pihak

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi memberikan perhatian terhadap kasus pencabulan yang menimpa 12 siswi madrasah.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Ketua LPAI, Kak Seto saat ditemui wartawan di Mapolres Wonogiri Rabu (7/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi memberikan perhatian terhadap kasus pencabulan yang menimpa 12 siswi madrasah di Baturetno, Wonogiri.

Pada Rabu (7/6/2023) pria yang akrab disapa Kak Seto itu mengunjungi Mapolres Wonogiri untuk bertemu dengan keluarga beserta anak-anak korban pencabulan untuk memberikan penguatan.

Kak Seto mengaku bakal melaporkan kasus ini ke Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga untuk membangun kembali kekuatan perlindungan anak.

"Ibaratnya, melindungi anak perlu orang sekampung," kata dia kepada TribunSolo.com.

"Tidak hanya tanggung jawab orang tua, guru, atau polisi. Tapi masyarakat luas," tambahnya.

Baca juga: Kak Seto Temui Keluarga dan Korban Pencabulan Guru Agama di Wonogiri, Berikan Penguatan

Baca juga: 15 Tahun Penjara, Ancaman Hukuman yang Menanti Kepsek & Guru di Wonogiri, Pelaku Pencabulan 12 Siswi

Menurutnya, siapa saja yang mengetahui kekerasan terhadap anak namun diam saja, artinya tidak berusaha menolong atau melapor bisa terkena sanksi pidana sehingga semua pihak harus peduli anak.

Kak Seto menyebut, pada 2011 lalu pihaknya membentuk perlindungan anak hingga tingkat RT atau Seksi Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga (Sparta). Tujuannya sebagai langkah preventif.

Bahkan tetangga pun, kata Kak Seto, harus peduli dengan kondisi anak di lingkungan sekitarnya. Dengan begitu penjagaan kepada anak dilakukan oleh semua pihak.

"Jadi ada pertemuan warga teratur. Diingatkan agar ayah dan bunda peduli dengan putra dan putrinya. Juga tidak boleh melakukan kekerasan, penelantaran dan diskriminasi," ujarnya.

Dia menambahkan, sudah ada sejumlah Kabupaten/Kota yang seluruh RT memiliki Sparta.

Kak Seto berharap nantinya Sparta juga ada di seluruh RT di Kabupaten Wonogiri.

Cek Pelaku

Adapun Polres Wonogiri tengah melakukan pendalaman terhadap dua pelaku pencabulan di madrasah di Kecamatan Baturetno, Wonogiri.

Dua pelaku yang merupakan kepala sekolah berinisial M dan guru berinisial Y diduga mengidap pedofilia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved